tirto.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memberi bocoran terkait struktur organisasi Badan Gizi Nasional (BGN). Dia mengungkapkan, Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo, akan digeser ke BGN untuk membantu pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Ini Pak Nyoto, deputi saya di Badan Pangan Nasional dan beliau akan membantu Prof Dadan (Kepala BGN, Dadan Hindayana) di Badan Gizi Nasional," katanya, sambil memperkenalkan Nyoto, di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).
Pemindahan Nyoto ke BGN dimaksudkan pula untuk menyelaraskan kerja Bapanas dan badan baru yang bakal berfokus untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia itu. Dengan ini, nantinya fungsi untuk mencegah kerawanan pangan bakal tetap berada di Bapanas, sedangkan fungsi pemenuhan gizi akan dilimpahkan ke BGN.
"Gizi itu ada di Badan Gizi Nasional. Tapi kerawanan pangannya masih di Badan Pangan. Ya pokoknya bukan bersinggungan. Nanti akan ada sinergi, akan bersinergi," imbuh Arief.
Selain menempatkan Nyoto di BGN, Bapanas juga telah diminta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk membagikan pengalamannya dalam menyusun keorganisasian kepada Dadan. Ini mengingat posisi Bapanas yang juga merupakan badan baru yang berdiri tahun 2021.
Dengan begitu, BGN diharapkan tidak akan lagi terlalu buta dalam awal penyusunan struktur organisasi.
"Badan pangan nasional itu kan badan baru. Pengalamannya membuat organisasi baru kan ada. Kita sharing sama Badan Gizi yang baru. Badan Gizi kan baru. Jadi, kalau dulu kan kita buta-buta nih, gimana? Sekarang kan udah, kita bisa sharing sama teman Badan Gizi," jelasnya.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, Bapanas memiliki program serupa dengan MBG, yakni sarapan gratis yang diberikan kepada siswa di beberapa daerah di Indonesia. Program tersebut adalah Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (Genius).
Dengan sudah adanya contoh program ini, BGN juga diharapkan tidak akan lagi kebingungan dalam menentukan arah pelaksanaan program MBG, lantaran dapat mencontoh pelaksanaan program yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, dengan sudah adanya berbagai contoh itu, BGN juga diharapkan bisa langsung bekerja setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024.
"Bayangkan, kalau misalnya harus nunggu 20 Oktober, Perpresnya dibuat lagi. Perpresnya sudah selesai. Ya, Badan Pangan udah berbarengan, semua juklak, juknis, yang Pak Nyoto punya, yang tadi disampaikan, kan Badan Pangan udah punya (contoh) kudapan-kudapan, sarapan, kemudian B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) itu udah sama. Teman-teman Badan Giz ini kan keren. Lihat sisi positifnya, jangan bilang (program sarapan gratis Bapanas) diambil, beda," tukas Arief.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang