Menuju konten utama

NU dan Muhammadiyah Keluarkan Pernyataan Terkait Tahun Politik

NU dan Muhammadiyah menyerukan agar agenda pemilu di tahun politik, pada 2018 dan 2019, menjadi ajang demokrasi untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara.

NU dan Muhammadiyah Keluarkan Pernyataan Terkait Tahun Politik
Pertemuan PBNU dan Muhammadiyah untuk sepakat menjaga persatuan di tahun politik 2018-2019 yang berlangsung di Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat Jumat(23/03/2018). tirto.id/Naufal Mamduh.

tirto.id - Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sepakat untuk mengeluarkan pernyataan berkaitan dengan tahun politik pada 2018 dan 2019.

Pernyataan itu disampaikan oleh 2 ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut usai Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bertemu pada Jumat (23/3/2018). Pertemuan keduanya berlangsung di Kantor Pusat PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Usai pertemuan itu, dua organisasi tersebut mengeluarkan 5 pernyataan.

Poin pertama pernyataan itu adalah NU dan Muhammadiyah mengajak masyarakat menjadikan Pilkada dan Pemilu sebagai ajang demokrasi untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Hendaknya dalam demokrasi perbedaan jangan sampai menjadi sumber perpecahan, tetapi sebagai rahmat yang menopang harmoni kehidupan," kata Haedar Nashir saat menyampaikan pernyataan itu.

Kedua, NU dan Muhammadiyah meminta masyarakat membangun iklim kondusif di tengah era media sosial dan mencegah penyebaran informasi hoaks serta ujaran kebencian yang bisa merusak keutuhan bangsa.

"Kami [NU dan Muhammadiyah] berkomitmen untuk menghadirkan narasi mencerahkan melalui ikhtiar-ikhtiar dalam bentuk penguatan dan peningkatan literasi digital sehingga terwujud masyarakat informatif dan berakhlakul karimah," kata Haedar.

Ketiga, NU dan Muhammadiyah menegaskan akan mengawal konsensus para pendiri bangsa bahwa Pancasila dan NKRI adalah bentuk final dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua Ormas Islam tersebut menegaskan keberagaman etnis suku, golongan, agama harus dijaga dalam bingkai persatuan.

"NU dan Muhammadiyah akan senantiasa mengawal Pancasila dan NKRI demi persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Haedar.

Keempat, NU dan Muhammadiyah meminta pemerintah bersungguh-sungguh dalam upaya mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan.

"NU dan Muhammadiyah menyeru kepada pemerintah agar serius dalam upaya mengurangi angka kemiskinan dengan upaya-upaya terukur agar kesenjangan ekonomi dan sosial segera teratasi dengan baik," kata Haedar.

Kelima, NU dan Muhammadiyah menyatakan akan terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pengembangan pendidikan, penguatan ekonomi umat dan layanan kesehatan.

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2018 atau tulisan lainnya dari Naufal Mamduh

tirto.id - Politik
Reporter: Naufal Mamduh
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Addi M Idhom