Menuju konten utama

Ngopi di Warkop Modjok Sambil Berinteraksi dengan Kucing

Warkop Modjok berhasil menciptakan oase kecil di tengah kota, di mana kopi dan kucing jalanan hidup berdampingan.

Ngopi di Warkop Modjok Sambil Berinteraksi dengan Kucing
Warkop Modjok, kafe garden yang bertransformasi menjadi surga kucing, di Jl. Sersan Bajuri No. 111, Kabupaten Bandung Barat. tirto.id/Dini Putri Rahmayanti

tirto.id - Begitu melangkah masuk ke Warkop Modjok, kafe dengan desain vintage yang homey itu, para pengunjung akan melihat seekor kucing domestik tiga warna—oranye, hitam, dan dominan putih. Nama “Hepi” tertera pada kalung biru yang ia kenakan. Kucing ini, salah satu dari banyak penghuni kafe, menyambut pengunjung seolah mengajak untuk bermain bersama. Suasana di sekitar kafe semakin menambah kenyamanan, dengan pepohonan yang rindang dan tanaman yang sejuk, menciptakan suasana asri di tengah kebisingan kota.

Di dalam kafe, kucing-kucing menggemaskan berlalu-lalang di antara pengunjung. Ada yang sibuk berfoto dengan mereka, mengelus-elus bulu halus mereka, atau sekadar menikmati momen sambil memberi makan. Kafe ini memang bukan sekadar tempat ngopi biasa. Selain kucing, belasan kelinci juga meramaikan kafe dengan ditempatkan di taman kelinci khusus.

Andien, pengelola Warkop Modjok, mengungkapkan, kafenya saat ini menampung sekitar belasan ekor kucing. Namun, pada awalnya kafe tersebut tidak dirancang sebagai "cat cafe.” Warkop Modjok awalnya lebih berfokus pada konsep kafe dengan suasana taman yang rustik. Seiring waktu, setelah berpindah lokasi sebanyak tiga kali, kafe ini pun berkembang menjadi seperti yang dikenal sekarang.

“Kami awalnya cuma punya satu kucing, dan itu kucing liar. Daripada mengganggu pelanggan yang makan, kami pisahkan saja tempat makannya. Eh, lama-lama malah makin banyak kucing yang datang,” ujar Andien kepada Tirto.

Andien menjelaskan, tidak ada niat khusus untuk mengumpulkan kucing di Warkop Modjok. Kucing-kucing tersebut datang secara alami, tertarik dengan konsep kafe yang semi-outdoor, yang memungkinkan kucing liar mampir dengan sendirinya. Mereka tidak pernah mengambil kucing dari jalan, karena khawatir kucing-kucing tersebut mungkin sudah dimiliki orang lain, sehingga membiarkan kucing-kucing datang secara sukarela.

Warkop Modjok

Warkop Modjok: Kafe Garden yang Bertransformasi Menjadi Surga Kucing. tirto.id/Dini Putri Rahmayanti

Saat ini, kucing-kucing yang tinggal di Warkop Modjok menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Banyak yang datang khusus untuk bermain dengan kucing, dan bahkan ada yang berhasil mengadopsi mereka. Setiap kucing di sana memiliki cerita dan kesan tersendiri, membuat beberapa pelanggan datang hanya untuk mencari kucing yang mereka ingat dari kunjungan sebelumnya.

Sebagai kafe yang ramah terhadap hewan, Warkop Modjok tentu menghadapi tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga kebersihan yang menjadi prioritas utama. Karena perilaku hewan tidak selalu bisa dikendalikan, mereka dilatih untuk buang air di tempat yang telah disediakan.

Pengunjung kafe ini pun memiliki beragam tujuan; ada yang datang untuk makan, bermain dengan kucing, atau hanya bersantai sambil bekerja. Meski beberapa pengunjung merasa terganggu oleh keberadaan banyak kucing, kafe berusaha menyediakan area yang lebih jarang diakses oleh kucing untuk kenyamanan mereka.

“Kan ada yang cocok dengan makanan kami, tapi enggak cocok dengan kucing-kucing di sini, jadi ya kami usahakan bukan cuma nyaman buat pelanggan, tapi juga untuk kucing-kucing di sini,” kata Andien.

Salah satu keunggulan Warkop Modjok adalah konsepnya yang mengutamakan kucing-kucing jalanan. Semua kucing yang ada di kafe ini dulunya merupakan kucing liar yang hidup di jalanan. Di Warkop Modjok, mereka mendapatkan makanan, tempat tinggal yang layak, serta perawatan yang baik.

“Kami kasih tempat yang nyaman untuk mereka, daripada mereka harus kepanasan atau kehujanan di luar dan makan makanan sampah,” ujar Andien dengan penuh kasih sayang.

Namun, kritik pedas pun tak luput diterima oleh Andien dan timnya. Ada beberapa komentar negatif tentang kucing-kucing di Warkop Modjok yang dianggap kurang sehat dan kurang terawat.

“Kami enggak menyalahkan. Mungkin mereka enggak tahu kalau basic-nya kucing-kucing di sini adalah kucing liar. Mereka cuma butuh waktu untuk glow up,” kata dia.

Meskipun demikian, kafe ini tetap menjadi favorit banyak orang, terutama di kalangan anak muda. Menu utama yang ditawarkan adalah beragam jenis kopi, yang cocok dipadukan dengan camilan seperti gorengan dan makanan ringan kekinian.

Selain menikmati kopi dan interaksi dengan kucing, Warkop Modjok juga menyediakan ruang untuk berbagai acara seperti reuni, seminar, atau kegiatan lainnya. Ruangan di kafe ini bisa disewa dengan biaya yang disesuaikan berdasarkan waktu dan jumlah tamu yang hadir.

Warkop Modjok

Warkop Modjok: Kafe Garden yang Bertransformasi Menjadi Surga Kucing. tirto.id/Dini Putri Rahmayanti

Dini, seorang pengunjung dari Padalarang, sangat menikmati suasana di Warkop Modjok. Setelah melihat kafe ini beberapa kali di laman FYP (For You Page) TikTok dan karena kecintaannya pada kucing, ia memutuskan untuk mengunjungi tempat ini.

“Aku tahu kafe ini dari TikTok. Udah cukup lama ada di FYP, tapi baru nyempetin sekarang. Tempatnya ciamik banget dan otentik, makanannya cocok sama lidah orang Bandung, dan yang paling seru, banyak kucingnya!" ungkap Dini antusias.

Bagi Dini, pengalaman di Warkop Modjok seperti bentuk self-healing karena di rumahnya ia tidak diperbolehkan memelihara kucing, sehingga ia dapat menikmati bermain dengan kucing-kucing di kafe ini.

Lisa Vlorica, seorang aktivis pecinta kucing dari Rumah Kucingku, juga memberikan apresiasi atas konsep yang diusung Warkop Modjok yang mengusung konsep ramah hewan dan juga mensejahterakan hewan.

“Karena mereka terbiasa hidup bebas, asal enggak dikandangin terus menerus itu sudah bagus. Habitatnya kan bebas. Kalau (hewannya) sehat, mereka sudah nyaman di sana dan happy. Itu sudah cukup sih,” ujar Lisa.

Dengan suasana yang asri, kucing-kucing yang menggemaskan, dan kopi yang nikmat, Warkop Modjok menjadi tempat yang cocok untuk siapa pun yang mencari kedamaian. Tak heran, tempat ini semakin populer, terutama di kalangan anak muda. Pengunjung bisa memilih untuk sekadar bersantai, bermain dengan hewan, atau mengadakan acara seperti reuni dan seminar. Warkop Modjok berhasil menciptakan oase kecil di tengah kota, di mana kopi dan kucing jalanan hidup berdampingan.

Warkop Modjok

Warkop Modjok: Kafe Garden yang Bertransformasi Menjadi Surga Kucing. tirto.id/Dini Putri Rahmayanti

Baca juga artikel terkait KUCING atau tulisan lainnya dari Dini Putri Rahmayanti

tirto.id - News
Kontributor: Dini Putri Rahmayanti
Penulis: Dini Putri Rahmayanti
Editor: Abdul Aziz