Menuju konten utama

Netralitas Pemandu Debat Kedua Diragukan oleh Publik

Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai satu-satunya keraguan publik pada kedua moderator tersebut adalah soal netralitas karena publik mengetahui keduanya pernah dekat dengan politik tertentu.

Netralitas Pemandu Debat Kedua Diragukan oleh Publik
Tina Talisa. [Foto/antaranews]

tirto.id - Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai satu-satunya keraguan publik pada kedua moderator tersebut adalah soal netralitas karena publik mengetahui keduanya pernah dekat dengan politik tertentu.

"Saya kira keraguan publik ini harus dijawab keduanya nanti malam untuk tampil netral dan fokus pada tiga tema debat yaitu reformasi birokrasi, pelayanan publik dan tata ruang kota," tutur Ubedilah kepada ANTARA News, Jumat (27/1/2017).

Menurut Ubedilah, netralitas pemandu (moderator) dalam suatu debat politik terlihat dari ekspresi dan kontruksi pertanyaan yang dilontarkan kepada peserta debat.

"Etika utama seorang moderator dalam debat kontestasi politik kepala daerah yang harus dijaga adalah netralitas. Sebab netralitas moderator tidak hanya dilihat dari kapasitasnya dalam memimpin debat tetapi juga bagaimana moderator mengkonstruksi pertanyaan," kata Ubedilah.

Menurut dia, hal lain yang menjadi perhatian guna mengukur netralitas adalah track record moderator selama berkarir sebagai jurnalis, praktisi maupun akademisi.

Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta (KPUD DKI Jakarta) menunjuk Tina Talisa dan Eko Prasojo menjadi pemandu debat kedua Pilkada DKI Jakarta bertema reformasi birokrasi, pelayanan publik dan tata ruang kota Jakarta yang akan berlangsung Jumat malam ini.

Ubedilah, Direktur Eksekutif Puspol Indonesia, menilai kapasitas Tina Talisa dan Eko Prasojo mumpuni untuk memandu debat berdasarkan latar belakang profesional dan keilmuan.

"Eko Prasojo memiliki latar belakang menguasai tema debat karena latar belakang keilmuan dan pengalaman menjadi wakil menteri PAN-RB. Sementara Tina Talisa memiliki latar belakang jurnalis dan salah satu presenter terbaik,” kata Ubedilah.

Para moderator yang dipilih oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta (KPUD DKI Jakarta) sudah berkomitmen akan bersikap netral dalam debat kedua Pilkada DKI pada 27 Januari 2017.

"Mereka menandatangani pakta integritas komitmen bersikap netral dan profesional," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Sumarno saat dihubungi ANTARA News, Kamis (26/1/2017).

Moderator debat kedua Pilkada DKI yang mengusung tema reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta penataan kawasan perkotaan adalah Tina Talisa dan Eko Prasojo.

"Kami pastikan mereka akan memperlakukan semua calon dengan adil dan setara," kata Sumarno.

Begitu pula dengan pembagian waktu untuk tiap pasangan calon yang dipastikan akan dibagi rata.

"Pertanyaan yang diajukan pun tidak akan mengangkat atau merendahkan calon tertentu," imbuh dia.

Menurut Sumarno, proses pemilihan moderator melewati proses seleksi yang ketat. KPU melacak dan menelusuri latar belakang para kandidat moderator dan panelis. Setelah mendapatkan daftar orang yang "bersih", KPU DKI Jakarta menetapkan Tina Talisa dan Eko Prasojo.

Eko Prasojo merupakan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Sementara Tina Talisa merupakan mantan presenter televisi nasional.

"Banyak orang yang sudah ada di daftar kami tapi karena ada kaitan ini dan itu jadi akhirnya dicoret, tapi Tina dan Eko clear," kata dia.

"Saya kira keraguan publik ini harus dijawab keduanya nanti malam untuk tampil netral dan fokus pada tiga tema debat yaitu reformasi birokrasi, pelayanan publik dan tata ruang kota," tutur Ubedilah kepada ANTARA News, Jumat (27/1/2017).

Menurut Ubedilah, netralitas pemandu (moderator) dalam suatu debat politik terlihat dari ekspresi dan kontruksi pertanyaan yang dilontarkan kepada peserta debat.

"Etika utama seorang moderator dalam debat kontestasi politik kepala daerah yang harus dijaga adalah netralitas. Sebab netralitas moderator tidak hanya dilihat dari kapasitasnya dalam memimpin debat tetapi juga bagaimana moderator mengkonstruksi pertanyaan," kata Ubedilah.

Menurut dia, hal lain yang menjadi perhatian guna mengukur netralitas adalah track record moderator selama berkarir sebagai jurnalis, praktisi maupun akademisi.

Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta (KPUD DKI Jakarta) menunjuk Tina Talisa dan Eko Prasojo menjadi pemandu debat kedua Pilkada DKI Jakarta bertema reformasi birokrasi, pelayanan publik dan tata ruang kota Jakarta yang akan berlangsung Jumat malam ini.

Ubedilah, Direktur Eksekutif Puspol Indonesia, menilai kapasitas Tina Talisa dan Eko Prasojo mumpuni untuk memandu debat berdasarkan latar belakang profesional dan keilmuan.

"Eko Prasojo memiliki latar belakang menguasai tema debat karena latar belakang keilmuan dan pengalaman menjadi wakil menteri PAN-RB. Sementara Tina Talisa memiliki latar belakang jurnalis dan salah satu presenter terbaik,” kata Ubedilah.

Para moderator yang dipilih oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta (KPUD DKI Jakarta) sudah berkomitmen akan bersikap netral dalam debat kedua Pilkada DKI pada 27 Januari 2017.

"Mereka menandatangani pakta integritas komitmen bersikap netral dan profesional," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Sumarno saat dihubungi ANTARA News, Kamis (26/1/2017).

Moderator debat kedua Pilkada DKI yang mengusung tema reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta penataan kawasan perkotaan adalah Tina Talisa dan Eko Prasojo.

"Kami pastikan mereka akan memperlakukan semua calon dengan adil dan setara," kata Sumarno.

Begitu pula dengan pembagian waktu untuk tiap pasangan calon yang dipastikan akan dibagi rata.

"Pertanyaan yang diajukan pun tidak akan mengangkat atau merendahkan calon tertentu," imbuh dia.

Menurut Sumarno, proses pemilihan moderator melewati proses seleksi yang ketat. KPU melacak dan menelusuri latar belakang para kandidat moderator dan panelis. Setelah mendapatkan daftar orang yang "bersih", KPU DKI Jakarta menetapkan Tina Talisa dan Eko Prasojo.

Eko Prasojo merupakan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Sementara Tina Talisa merupakan mantan presenter televisi nasional.

"Banyak orang yang sudah ada di daftar kami tapi karena ada kaitan ini dan itu jadi akhirnya dicoret, tapi Tina dan Eko clear," kata dia.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILGUB DKI 2017 atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri