Menuju konten utama

Netflix Rilis Trailer 13 Reasons Why Season 3, Tayang 23 Agustus

13 Reasons Why season 3 akan dirilis pada 23 Agustus 2019 di Netflix.

Netflix Rilis Trailer 13 Reasons Why Season 3, Tayang 23 Agustus
Salah satu adegan dalam film 13 Reasons Why. Foto/Netflix

tirto.id - Netflix mengunggah trailer kedua 13 Reasons Why: Season 3 di situs web dan akun YouTube pada Rabu (14/8/2019). Serial yang diarahkan sutradara Brian Yorkey ini dijadwalkan tayang pada 23 Agustus 2019.

Video trailer berdurasi 2 menit 21 detik itu masih memperlihatkan misteri kematian Bryce Walker. Tampak banyak remaja di sekolah yang sepertinya terlibat dalam pembunuhan itu. Akan tetapi belum ada kepastian siapa pelaku, motif, dan sebab kematian.

Ada beberapa kemungkinan penyebab kematian Walker. Merujuk pada kematian Walker akibat peluru, maka kecurigaan akan mengarah pada Tyler yang memiliki pistol.

Namun dalam trailer diperlihatkan, Justin, mantan teman karib Walker, juga memegang pistol. Ada pula interaksi misterius antara Cruz dan Tyler. Cruz memaksa Tyler untuk tidak memberikan informasi tertentu.

Cruz adalah anak buah Walker yang pada akhir-akhir musim kedua saling bermasalah. Cruz ingin balas dendam dengan Tyler yang merusak lapangan sekolah dan menghina Walker. Namun Walker tidak ingin menanggapi.

Yang jelas, dalam trailer, Clay merupakan orang yang paling tertekan. Dia dianggap mengetahui banyak hal dan akhirnya dibawa polisi untuk dimintau keterangan.

Pada musim pertama, cerita dimulai dengan karakter Clay Jensen (17), seorang remaja putra kutu buku yang jarang bergaul di sekolahnya. Suatu ketika, ia bertemu dengan seorang gadis bernama Hannah Baker (17) yang belum lama pindah ke kotanya dan melanjutkan studi di sekolah yang sama.

Sejak saat itu, mereka sering berkomunikasi dan bertemu satu sama lain. Momen kebersamaan itu sedikit banyak membuat hari-hari Clay lebih berwarna. Sayangnya, kisah kasih itu tak berlangsung lama karena Hannah bunuh diri. Kedekatan Clay sedang hangat-hangatnya seketika hancur.

Seminggu setelah kematian Hannah, Clay mendapat kiriman kaset-kaset berisi rekaman pesan Hannah seputar alasannya mengakhiri hidup, termasuk di dalamnya tentang perundungan siber dan seksual yang dialaminya di lingkungan pergaulan.

Sejumlah perilaku teman-teman sekolahnya dikatakan Hannah menjadi pemicu depresi dan gagasan bunuh diri yang dilakukannya. Clay pun melakukan napak tilas pengalaman hidup Hannah dengan mengikuti segala instruksi yang diutarakan perempuan itu di dalam kaset.

Dalam “penjelajahan” itu, dia menemukan banyak kenyataan pahit yang membuatnya kian empati dengan Hannah.

Musim kedua bercerita dari sudut pandang masing-masing teman Hannah yang memberikan kasaksian di pengadilan.

Serial yang merupakan adaptasi novel karya Jay Asher ini seakan dekat dengan kehidupan sekolah, banyak anak yang mengalami perundungan karena hal-hal sepele, kisah cinta, dan lain-lain.

Kelanjutan serial yang diproduseri Selena Gomez ini cukup mendapat perhatian. Meskipun kisah yang diangkat dalam 13 Reasons Why tidak jauh dari kenyataan sehari-hari, sejumlah pihak mengkritisi kehadiran serial ini, bahkan ada yang mengecapnya berbahaya dan melarang para pelajar menontonnya.

Dilansir People, terdapat adegan-adegan dalam serial yang memicu kontroversi seperti pelecehan seksual, perkosaan, konsumsi minuman keras oleh anak di bawah umur, menyetir di bawah pengaruh alkohol, pelecehan bagian tubuh, dan tentunya penggambaran bunuh diri remaja.

National Association of School Psychologists (NASP) menyatakan, serial ini memiliki cara penyampaian cerita yang begitu kuat dan berpotensi mengarahkan penonton untuk meromantisasi keputusan-keputusan yang diambil para tokoh, termasuk balas dendam.

“Penonton berkemungkinan mengidentifikasi diri dengan pengalaman yang digambarkan dan menangkap efek yang ditimbulkan dari aksi para tokoh, baik yang disengaja maupun tidak sengaja,” demikian pernyataan lembaga tersebut.

NASP berargumen, penelitian menemukan, paparan pengalaman bunuh diri seseorang lewat gambar mampu memicu risiko remaja-remaja bermasalah mental untuk memiliki pikiran atau berupaya mengakhiri hidup. Beberapa sekolah di Kanada mengambil tindakan preventif terhadap efek buruk yang diasumsikan timbul dari menyaksikan 13 Reasons Why.

Seperti dikutip dari Teen Vogue, Kepala Sekolah St. Vincent Elementary School, Azza Ghali, mengirimkan e-mail yang mengimbau para orang tua murid untuk melarang anak-anaknya membicarakan serial tersebut di sekolah.

Baca juga artikel terkait SERIAL NETFLIX atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra