Menuju konten utama

Negara Mana Saja yang Kecelakaan Pesawatnya Tertinggi?

Indonesia ada di ranking delapan.

Negara Mana Saja yang Kecelakaan Pesawatnya Tertinggi?
Ilustrasi kecelakaan pesawat. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - “Begitu kita sampai ternyata kita temukan di situ ada puing pesawat, pelampung, handphone, dan ada beberapa potongan [...] Kami masih berusaha menyelam ke sana untuk temukan pesawat tersebut. Kalau di permukaan, sudah firm kita.”

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi menyampaikan hal itu pada saat konferensi pers di Kantor Basarnas Pusat, Senin (29/10/2018). Pada hari yang sama, pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan hilang komunikasi pukul 06.33 saat terbang di Karawang.

Syaugi mengatakan pihaknya lantas menuju lokasi usai mendengar kabar perihal status pesawat pukul 06.50 WIB. Selang beberapa jam, Basarnas akhirnya memastikan bahwa pesawat Lion Air JT610 jatuh di perairan dekat Tanjung, Karawang pukul 9.50 WIB.

Kasus di atas menambah panjang daftar kecelakaan penerbangan di Indonesia. Menurut Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), ada 94 accident dan 160 serious incident penerbangan sejak tahun 2010 hingga 2017.

Serious incident dalam hal ini merupakan jenis kecelakaan yang merujuk pada kondisi pengoperasian pesawat yang hampir mengalami kecelakaan. Sementara itu, accident adalah peristiwa kecelakaan penerbangan di mana terdapat kerusakan berat pada peralatan juga menimbulkan korban jiwa dan luka.

Terkait kejadian accident pesawat, Aviation Safety Network menyebutkan bahwa ada 99 kasus yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1945 hingga 2018 (bulan Oktober). Semua kecelakaan tadi berakhir fatal sehingga menyebabkan 2.247 nyawa melayang dan hal ini membuat Indonesia masuk dalam daftar sepuluh negara dengan jumlah accident tinggi.

Namun, Aviation Safety Network mencatat ada tiga negara lain yang memiliki sejarah kasus accident paling tinggi dalam kurun waktu yang sama. Negara tersebut adalah Amerika Serikat, Rusia, dan Brasil.

Ada 188 kejadian accident, menurut Aviation Safety Network, terjadi di Brazil dan 520 kasus di Rusia sejak tahun 1945 sampai 2018. Hal ini membuat keduanya menempati peringkat ketiga dan kedua sebagai negara dengan jumlah accident penerbangan sipil tertinggi. Sementara itu, Amerika Serikat duduk di tingkat pertama di mana terjadi 830 kasus yang menyebabkan korban meninggal sebanyak 10. 736 jiwa.

CEO Aviation Safety Network Harro Ranter menjelaskan kepada Business Insider bahwa perbedaan ketersediaan peralatan antara bandara di kota besar dan daerah pedalaman seperti di Amazon membuat jumlah kecelakaan penerbangan di Brazil masih tinggi.

Di sisi lain, industri penerbangan Rusia mengalami sederet persoalan seperti regulasi tidak efektif, maskapai kecil yang tak efisien, serta pilot yang gagap mengikuti prosedur keselamatan modern. Wall Street Journal melaporkan Rusia menyandang titel sebagai negara yang berbahaya untuk terbang tahun 2011 sebab sembilan kecelakaan pesawat terjadi sepanjang tahun.

Investigasi yang dilakukan setelah itu lantas mengungkapkan bahwa terdapat banyak pelanggaran dan kesalahan besar hingga menyebabkan kecelakaan seperti awak pesawat mabuk atau tertidur, pilot panik, dan penggunaan dokumen palsu. Bahkan penyelidikan tersebut menemukan ada navigator yang salah memakai perangkat panduan ketika mengarahkan pesawat.

Berbeda dengan Brazil dan Rusia, Amerika Serikat mempunyai alasan khusus yang membuatnya duduk di peringkat pertama dalam daftar negara dengan catatan accident penerbangan sipil tertinggi. Business Insider mengatakan bahwa Amerika merupakan negara yang memiliki aktivitas penerbangan dari, ke, atau di dalam negeri terbesar dan tersibuk di dunia. Oleh karena itu, kecelakaan pesawat lebih banyak terjadi di negeri Paman Sam itu. Menurut laporan Bloomberg, sebanyak 436 juta penumpang menggunakan penerbangan domestik di Amerika tahun 2016.

Infografik negara dan tingkat kecelakaan pesawat

Dari banyak kejadian accident pesawat di Amerika Serikat, Telegraph menyebutkan dua kasus kecelakaan adalah yang terparah sepanjang masa. Tahun 25 Mei 1979, American Airlines Penerbangan 191 terbang dari Bandara Internasional O’Hare, Chicago menuju Los Angeles.

Saat lepas landas, pesawat jenis McDonnell Douglas DC 10-10 tak mengalami problem apapun tapi masalah tampak saat burung besi itu terbang di ketinggian 400 kaki. History mengatakan pesawat tersebut kehilangan satu mesin sehingga jatuh dan meledak.

Ada 277 penumpang yang meninggal ditambah dua orang yang meregang nyawa akibat kejadian tadi menurut History. Usai dilakukan penyelidikan akhirnya diketahui bahwa penyebab kecelakaan berasal dari pylon atau bagian untuk mendukung mesin turbofan yang terlepas lalu mencabut saluran hidrolik. Sayap pesawat sebelah kiri kemudian tertarik dan hal ini membuat pesawat tak bisa terbang dengan baik.

Dua tahun sebelumnya, kasus kecelakaan pun menimpa pesawat asal Amerika Serikat Pan Am. Pesawat KLM Penerbangan 4805 dari Amsterdam dan pesawat Pan Am Penerbangan 1736 dari Los Angeles bertabrakan di landasan pacu di Bandara Los Rodeos, Tenerife, Spanyol pada 27 Maret 1977. Sebanyak 583 orang meninggal dalam peristiwa tersebut.

Kejadian ini, menurut Telegraph, bermula dari ledakan bom di Bandara Las Parmas di Gran Canaria yang membuat semua penerbangan dialihkan ke Bandara Los Rodeos.

Kala itu, cuaca berkabut dan pilot yang ingin menerbangkan pesawat KLM berusaha lepas landas tanpa izin sedangkan pesawat Pan Am masih berada di landasan pacu sebab kehilangan giliran untuk terbang. Karena komunikasi buruk dan ketidakjelasan informasi lewat radio, pesawat KLM akhirnya menabrak pesawat Pan Am dan hanya 61 penumpang maskapai asal Amerika itu yang selamat.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Nindias Nur Khalika

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nindias Nur Khalika
Editor: Maulida Sri Handayani