tirto.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono merespons pernyataan DPRD DKI fraksi NasDem yang meminta agar dirinya tak berpolitik praktis dan meneruskan program Gubernur Anies Baswedan.
Menanggapi hal tersebut, Heru menyatakan jika dirinya Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tidak mengerti perihal politik praktis.
"Saya ASN, enggak ngerti gitu-gituan," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2023).
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) itu menuturkan jika dirinya dipimpin oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang mengawasi kinerjanya agar tetap pada jalurnya.
"Ada aturan-aturan. Ya tentunya on the track sebagai ASN," ucapnya.
Perihal diminta oleh fraksi NasDem DPRD DKI, ia mengatakan programnya saat ini harus sebelumnya berkelanjutan dengan Gubernur sebelumnya.
"Kami jalani Ciliwung, perbaikan jalan, kita jalanin. KJMU [Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul] kita jalanin, semua kita jalanin. Pemerintah itu harus berkesinambungan. Saya juga harus menjalankan program yang lalu ya," pungkasnya.
Fraksi Partai NasDem DPRD DKI, mengingatkan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono untuk tak terlibat dalam politik praktis dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah Ibu Kota.
Fraksi NasDem juga meminta Heru Budi untuk meneruskan program-program prioritas dari Gubernur DKI terdahulu, yakni Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Anggota Fraksi NasDem, Jupiter dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta yang membahas tentang terhadap Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2022.
"Agar dapat bekerja lebih konsen lagi, terutama dalam menjalankan program-program prioritas Gubernur dan tidak ikut dalam berpolitik praktis," kata Jupiter, Senin (24/7/2023).
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Reja Hidayat