Menuju konten utama

Nasdem Kesal Anies Dituding Biang Kerok Jaksa Periksa Airlangga

Nasdem tidak ingin Anies Baswedan memiliki kesan pembawa sial bagi tokoh atau partai politik yang terseret kasus hukum.

Nasdem Kesal Anies Dituding Biang Kerok Jaksa Periksa Airlangga
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) berjalan memasuki ruangan saat akan menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (24/7/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.

tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali merasa kesal dengan upaya mengaitkan bakal capres mereka, Anies Baswedan dengan pemeriksaan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto di Kejaksaan Agung.

Nasdem, kata Ahmad Ali tak ingin pemeriksaan Airlangga terkait kasus korupsi minyak goreng terjadi karena sinyalemen dukungan Partai Golkar kepada Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

"Jangan kemudian selalu berpikir konspirasi, jangan berpikir konspiratif, jangan jadikan Anies sebagai sumbu permasalahan, seakan semua yang dekat dengan dia menjadi masalah," kata Ahmad Ali saat dihubungi Tirto pada Rabu (26/7/2023).

Dia meminta kepada semua pihak agar tidak selalu mengaitkan Anies Baswedan dengan orang-orang yang sedang diperiksa Kejaksaan atau lembaga penegak hukum lainnya. Dia tidak ingin Anies memiliki kesan pembawa sial atau masalah bagi tokoh atau partai politik.

"Sehingga tidak ada hubungan Airlangga diperiksa kejaksaan dan disangkutkan dengan Anies. Jangan sedikit-sedikit berpikir konspiratif, setiap ada yang diperiksa selalu dikaitkan dengan Anies," tegasnya.

Ali membantah bila Airlangga dengan koalisi pendukung Anies yaitu Nasdem, PKS dan Demokrat memiliki kedekatan. Menurutnya, selama ini hubungan Airlangga dengan Anies dan ketiga partai pendukung hanya sebatas silaturahmi lintas partai politik. Tidak lebih dari itu, tegas Ali.

"Padahal sesungguhnya tidak seperti itu. Selama ini Airlangga juga tidak pernah ada upaya untuk bertemu Anies dan lain sebagainya. Selain membangun silaturahmi seperti yang lain," jelasnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini Koalisi Perubahan sudah solid dengan tiga partai. Oleh karenanya, Ali merasa bahwa sudah tidak lagi membutuhkan dukungan dari partai lain karena dalam perhitungan presidential threshold sudah mencukupi.

"Saya selalu bilang, apakah masih butuh partai? Kita sudah tidak butuh lagi partai," ujarnya.

Apabila Koalisi Perubahan masih berupaya mendekati partai lain, terutama dari koalisi pendukung capres yang sudah mapan, menurut Ali hal itu sama saja dengan upaya menjegal bagi salah satu capres. Oleh karenanya, hal itu tidak diinginkan oleh Nasdem.

"Karena koalisi kita sudah berkecukupan dan kemudian kita berusaha mengambil partai lain. Sama saja kita berusaha menghambat partai lain. Kita juga melakukan hal yang sama untuk menjegal orang lain," terangnya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto