tirto.id - Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya buka suara terkait pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati saat HUT PDI Perjuangan ke-50 pada Selasa (10/1/2023). Saat itu, Megawati menyinggung nasib Joko Widodo yang akan kesulitan untuk maju menjadi presiden bila tanpa PDIP.
Namun, Willy menyebut Jokowi lahir bukan hanya dari rahim PDIP, tapi dari proses demokrasi yang terbuka. “Pak Jokowi lahir dari sistem demokrasi yang terbuka. Itu yang harus kita lihat dan ini adalah simbiosis mutualisme,” kata Willy di Gedung DPR RI pada Kamis (12/1/2023).
Willy menilai Jokowi lahir dari akar rumput dan terpilih sebagai presiden secara terbuka. Bukan hanya melibatkan elite partai.
“Kalau demokrasinya tertutup, maka pemilunya bukan Liga Indonesia, tapi Liga Menteng. Kita tahu sirkulasi kekuasaan hanya berpendar di Menteng dan sekitarnya tempat para elite partai tinggal," ungkapnya.
Oleh karena itu, Willy menilai pernyataan Megawati kurang tepat yang menyebut Jokowi tidak akan jadi apa-apa bila tanpa PDIP. Menurutnya Jokowi diusung tidak hanya oleh PDIP, namun partai pendukung lainnya, baik di 2014 maupun pada Pemilu 2019.
“Saling bahu-membahu. Semuanya memiliki kontribusi. Nasdem juga ikut menjadi pelengkap PDIP saat ikut mendukung Pak Jokowi,” kata Willy.
“Siapa yang tak cinta dengan Pak Jokowi. Itulah yang menjadi spirit dan harapan kita," ungkapnya.
Megawati dalam pidato politiknya mengungkapkan rasa kasihan kepada Jokowi. Dia membayangkan bagaimana nasib politik Jokowi bila tanpa PDIP.
“Pak Jokowi itu ya ngono loh, mentang-mentang. Lah iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan juga duh kasihan dah," kata Megawati.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz