tirto.id - Partai Nasdem membuka peluang bagi figur dari eksternal partai untuk maju sebagai kandidat calon presiden di Pilpres 2024. Hal ini diungkapkan oleh politisi Nasdem Willy Aditya, Rabu (2/2/2022).
Menurut Willy Aditya, partainya memiliki sifat terbuka untuk publik dan menawarkan kesempatan bagi semua kalangan.
"Di depan ketua umum kami, semuanya sama tidak ada privilese atau perlakuan khusus bagi sosok tertentu," kata Willy pada Rabu (2/2/2022).
Nasdem, kata Willy, tidak mempermasalahkan bila ada calon lain dari luar kader partai yang dipilih maju capres. Walaupun ada sejumlah nama besar di internal partainya seperti Syahrul Yasin Limpo yang dulu sempat menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan dan kini menjabat sebagai Menteri Pertanian. Willy menjamin tidak akan ada pergolakan di dalam tubuh partai terkait figur eksternal.
"Kami ini partai baru, dan hidup dalam mozaik politik yang terbuka sehingga tidak harus menggunakan kader internal. Bagi kami siapa pun calon yang memiliki elektabilitas tinggi dan memiliki kesamaan pandangan terhadap gerakan perubahan tetap akan kami dukung," terangnya.
Willy juga menekankan bahwa pihaknya juga bersikap fleksibel terhadap pola pemilihan. Sehingga membuka konsolidasi dengan partai politik lainnya.
"Meski di dalam internal kami ada konvensi, namun kami tetap melakukan konsolidasi dengan partai lain, sehingga hasil konvensi tidak sia-sia," ungkapnya.
Walau sering dicemooh oleh banyak orang karena hanya mengusung dari calon dengan elektabilitas tinggi, Willy menyebut bahwa hal itu merupakan bentuk pengorbanan partainya demi masa depan politik Indonesia yang lebih baik.
"Ini menjadi oase dalam politik dan di-sacrifice oleh pihak ketua umum kami," jelasnya.
Hingga kini, Partai Nasdem masih belum memberikan sinyal terkait calon presiden yang akan diusung. Namun, pakar politik Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah, menyebut Anies Baswedan mulai melakukan pendekatan ke Partai Nasdem.
"Ke depan kita akan sering menjumpai kepala daerah yang sering melakukan silaturahmi-silaturahmi ke partai politik, ya contohnya adalah Anies mulai mendekat ke Nasdem, ke Demokrat, PPP, PAN," kata Dedi.
Selain itu, Partai Nasdem juga sempat merapat ke Ridwan Kamil, meski bukan termasuk dalam internal partai namun sempat didukung dalam proses Pilkada Jawa Barat 2018.
“Beberapa kali Ridwan Kamil terlihat dalam acara internal Partai Nasdem, dan Ridwan Kamil terlihat mulai lebih terbuka untuk bergabung partai politik untuk 2024,” ujarnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri