tirto.id - Hari Waisak dirayakan di seluruh dunia seperti di Jepang dan India serta di berbagai negara. Berikut ini penyebutan Hari Raya Waisak di sejumlah negara.
Waisak merupakan salah satu Hari Raya bagi umat agama Buddha dan di kalangan umat Buddha sering disebut sebagai hari raya Trisuci Waisak.
Dikutip dari laman resmi DhammaCitta, salah satu situs referensi Buddhisme, penyebutan itu karena pada hari Waisak terjadi tiga peristiwa penting, yakni kelahiran Pangeran Sidhartha Gautama, tercapainya penerangan sempurna oleh Pertapa Gautama, dan mangkatnya sang Buddha Gautama.
Tiga kejadian tersebut, yakni kelahiran, penerangan, dan kematian terjadi pada hari yang sama ketika bulan purnama di bulan Waisak.
Saat Hari Raya Waisak, umat Buddha biasanya merayakan dengan pergi beribadah ke wihara dan melakukan ritual puja-bhakti.
Tujuan dari ritual puja-bhakti adalah untuk mengingat kembali ajaran sang Buddha, mencontoh perilaku sang Buddha dan melaksanakan ajaran agama Buddha.
Bagi umat Buddha, hal tersebut berarti menaati peraturan moral, seperti menghindari pembunuhan makhluk hidup, mencuri, berbuat asusila, berbohong dan mabuk-mabukan.
Umat Buddha juga merayakan Hari Raya Waisak dengan menebarkan rasa cinta kasih, seperti membantu fakir miskin atau kaum yang membutuhkan, melepas hewan (biasanya burung) sebagai simbol cinta-kasih dan penghargaan terhadap lingkungan.
Selain itu, umat Buddha juga memperingatinya dengan merenungkan segala perbuatan yang telah dilakukan apakah baik atau buruk sehingga diharapkan di masa mendatang tidak mengulangi perbuatan buruk yang dapat merugikan.
Nama Perayaan Waisak di Negara Lain
Di negara lain, Waisak memiliki sebutannya sendiri, apa saja penyebutannya? Berikut penjelasannya:
1. India
Di India, Waisak disebut dengan Visakah Puja atau Buddha Purnima. Banyak umat Buddha mengunjungi kuil pada saat Waisak untuk mendengarkan para biksu memberikan ceramah dan melafalkan ayat-ayat kuno.
Umat Buddha yang taat dapat menghabiskan sepanjang hari di satu atau lebih kuil. Beberapa candi memajang patung Buddha kecil saat bayi.
Patung itu diletakkan di baskom berisi air dan dihiasi bunga. Pengunjung kuil menuangkan air ke atas patung. Ini melambangkan awal yang murni dan baru.
Banyak umat Buddha memberikan perhatian khusus pada ajaran Buddha selama Waisak. Mereka mungkin mengenakan jubah putih dan hanya makan makanan vegetarian saat Waisak.
Banyak juga orang memberikan uang, makanan atau barang kepada organisasi yang membantu orang miskin, orang tua dan mereka yang sakit.
Hewan yang dikurung dibeli dan dibebaskan untuk menunjukkan kepedulian terhadap semua makhluk hidup, seperti yang diberitakan oleh Buddha.
Di Bangladesh dan Nepal juga menyebut Waisak sama seperti India, yakni Buddha Purnima atau Buddha Jayanti.
2. Tibet
Orang Tibet menyebut Waisak dengan Saga Dawa. Dalam bahasa Tibet, "Saga" adalah nama bintang yang paling terlihat selama bulan lunar keempat dari kalender Tibet dan "Dawa" berarti bulan.
Saat Waisak, ada Festival Saga Dawa yang biasanya berlangsung selama satu bulan, dimulai dari bulan baru di bulan keempat, dan diakhiri dengan bulan purnama di bulan berikutnya. Dalam kalender Masehi biasanya jatuh pada bulan Mei-Juni.
Hari bulan purnama atau hari ke-15 dalam satu bulan disebut Saga Dawa Duchen. Ini adalah hari paling istimewa setiap bulan. Dalam bahasa Tibet, "Dunchen" sendiri berarti acara besar, di mana Ini adalah hari terpenting dalam Buddhisme Tibet.
3. Thailand
Perayaan Waisak di Thailand disebut dengan Visakha Bucha. Di pagi hari saat Waisak, orang Thailand akan mencari pahala dengan pergi ke kuil dan mempersembahkan makanan kepada para biksu.
Di malam hari, mereka akan mengikuti prosesi di mana setiap orang membawa bunga, tiga batang dupa yang menyala, dan lilin yang menyala saat mengelilingi kapel utama tiga kali, mendengarkan ajaran Dhamma, dan menjaga lima atau delapan sila.
4. Jepang
Hanamatsuri adalah sebutan Hari Raya Waisak di Jepang. Hanamatsuri dalam bahasa Jepang diartikan sebagai Festival Bunga yang berasal dari kata "Hana" Bunga dan "matsuri" Festival.
Perayaannya sekaligus untuk memperingati ulang tahun Sang Buddha dan disebut Hanamatsuri karena ia lahir di tengah taman yang dipenuhi berbagai macam bunga indah pada saat kelahirannya. Buddha Sakyamuni dipercaya oleh orang Jepang lahir di Taman Lumbini.
5. Sri Lanka.
Sri Lanka menyebut Waisak dengan Vesak atau Wesak, nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta.
Penyebutan Waisak sebagai Vesak juga berlaku di negara Malaysia dan Singapura.
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Ibnu Azis