Menuju konten utama

350 Biksu Ikuti Kirab Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Masyarakat bersorak ketika para biksu mencipratkan air berkah sembari berdoa.

350 Biksu Ikuti Kirab Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang
Sejumlah Bhikkhu melakukan Pradaksina mengelilingi Candi Sumberawan saat perayaan Hari Raya Waisak 2568 BE/2024 di Singosari, Malang, Jawa Timur, Kamis (23/5/2024). Perayaan Waisak yang digelar di candi berbentuk stupa satu-satunya di Jawa Timur itu mengusung tema Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/rwa.

tirto.id - Sebanyak 350 biksu dari berbagai wilayah mengikuti kirab sesembahan Peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE pada Kamis (23/5/2024). Rombongan kirab tersebut berjalan dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, Magelang.

Selain para bikkhu, Koordinator Humas Waisak Nasional 2568 BE, Eric Fernando, menyatakan jika prosesi kirab Waisak tersebut juga diikuti oleh ribuan umat Buddha dari berbagai wilayah.

"Bikkhu Sangha yang ikut dalam kirab ini kurang lebih ada 350, sementara untuk umat kurang lebih ada 25 ribu hingga 30 ribu umat yang tergabung dalam prosesi kirab Waisak," kata Eric ketika ditemui pada Kamis (23/5/2024).

Berdasarkan pantauan koributor Tirto.id, rombongan kirab mulai berjalan dari Candi Mendut sekitar pukul 13.47 WIB. Mereka kemudian berjalan dengan jarak tempuh lima kilometer hingga Candi Borobudur.

Sepanjang perjalanan rombongan kirab, masyarakat sekitar dari berbagai kalangan usia terlihat antusias menonton gelaran kirab. Mereka ikut bersorak ketika para biksu mencipratkan air berkah sembari berdoa.

Perayaan Trisuci Waisak di Candi Sumberawan

Bhikkhu melakukan Puja Bakti saat perayaan Hari Raya Waisak 2568 BE/2024 di Candi Sumberawan, Singosari, Malang, Jawa Timur, Kamis (23/5/2024). Perayaan Waisak yang digelar di candi berbentuk stupa satu-satunya di Jawa Timur itu mengusung tema Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/rwa.

Membawa Sesembahan

Prosesi kirab Waisak sepanjang lima kilometer tersebut dilakukan untuk membawa sesembahan yang akan digunakan dalam Upacara Detik-detik Waisak di Candi Borobudur pada Kamis malam nanti.

Eric Fernando mengatakan kirab Waisak tahun ini membawa dua barang penting dalam Upacara Detik-detik Waisak, yakni api dharma dan air berkah.

"Ini [api dharma dan air berkah] kami bawa ke Candi Borobudur untuk dijadikan sarana puja menyangkut Detik-detik Waisak," ujar Eric.

Sebelum dibawa untuk prosesi Detik-detik Waisak, api dharma yang diambil dari situs Api Abadi di Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah dan air berkah yang diambil dari mata air Umbul Jumprit, Tegalrejo, Temanggung terlebih dahulu disakralkan secara Buddha di Candi Mendut.

"Yang kami bawa, mulai dari api dharma dari Api Abadi Mrapen yang telah disakralkan di Candi Mendut, kemudian air berkah Umbul Jumprit, Temanggung yang juga kami sakralkan di Candi Mendut, beserta hasil bumi seperti hasil panen," ujarnya menjelaskan.

Terharu Melihat Umat Berkumpul

Kirab yang dilaksanakan pada Kamis siang tersebut merupakan salah satu rangkaian Peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 yang telah dilakukan sejak Senin (21/5/2024) lalu.

Selama tiga hari rangkaian peringatan Tri Suci Waisak tersebut, umat Buddha dari berbagai daerah berkumpul untuk merayakan peringatan kelahiran, kecerahan, dan meninggalnya Buddha Gautama tersebut.

Salah satunya adalah Dede, yang berangkat ke Magelang dari Cipinang. Sebagai umat Buddha, Dede tergabung dalam Sila Paramita Cipinang.

"Berangkat dari Cipinang kemarin, sampe sini jam 12 malem," ujarnya.

Ia menuturkan jika ini merupakan pertama kalinya ia mengikuti peringatan Waisak di Magelang.

"Ini banyak banget yang ikut, kita jadi terharu juga liet umat Buddha bisa kumpul semua," ujarnya.

Baca juga artikel terkait HARI WAISAK atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Bayu Septianto