Menuju konten utama

Muhadjir Effendy Sebut Ingin Belajar Cara Membocorkan Soal UNBK

"Sistemnya itu sudah kami atur sedemikian rupa, sehingga baru lima menit sebelum ujian itu siswa baru mengetahui soalnya. Dan setiap soal itu unik, misalnya dalam satu kelas ada 40 siswa, mereka itu menghadapi soal yang berbeda."

Muhadjir Effendy Sebut Ingin Belajar Cara Membocorkan Soal UNBK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjawab pertanyaan anggota Komisi X DPR dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/6). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan ingin belajar bagaimana membocorkan soal ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

"Untuk UNBK, saya tidak tahu bagaimana orang bisa membocorkan itu. Saya ingin ditunjukkan di mana bocornya, dan saya ingin belajar bagaimana cara membocorkannya itu," kata Muhadjir seusai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (13/4/2018) dilansir Antara.

Menteri Muhadjir juga menjamin soal-soal UNBK tidak mungkin bisa bocor ke publik mengingat sistem pelaksanaan ujian secara dalam jaringan (daring) sangat minim dengan celah kebocoran.

"Sistemnya itu sudah kami atur sedemikian rupa, sehingga baru lima menit sebelum ujian itu siswa baru mengetahui soalnya. Dan setiap soal itu unik, misalnya dalam satu kelas ada 40 siswa, mereka itu menghadapi soal yang berbeda," katanya.

Menurutnya, kebocoran soal ujian bisa saja terjadi di tingkat ujian sekolah berstandar nasional (USBN), karena bisa saja ada oknum tenaga pendidik sekolah dan aparat daerah yang membocorkan soal tersebut.

"Kalau ujian sekolah berstandar nasional itu memang dimungkinkan. Justru itulah ujian untuk guru-guru, apakah mereka bisa dipercaya atau tidak untuk USBN itu, termasuk juga aparat setempat," katanya.

Sebanyak 1.983.568 siswa SMA/MA di Tanah Air mengikuti UN yang diselenggarakan pada 9 April hingga 12 April 2018. Dari jumlah peserta tersebut, sebanyak 1.812.565 peserta didik mengikuti UNBK yang berasal dari 18.353 satuan pendidikan atau 91 persen. Sisanya sebanyak 171.003 UN berbasis kertas pensil atau UNKP.

Pada jenjang SMA, provinsi yang menyelenggarakan 100 persen UNBK di antaranya Aceh, Banten, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat,Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

Beberapa pokok perbedaan pelaksanaan UN 2018 dengan tahun sebelumnya di antaranya adalah soal isian singkat yang terdapat pada mata pelajaran matematika jenjang SMA atau sederajat.

Kemudian, sertifikat hasil ujian nasional (SHUN) menggunakan tanda tangan digital, dan biaya untuk proktor dan pengawas ujian di satuan pendidikan menggunakan anggaran yang dibebankan pada dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Terkait dengan adanya kebocoran soal UNBK, Muhadjir mengatakan hal itu harus menjadi perhatian seluruh pihak, baik dari pihak sekolah, guru, aparat keamanan, orang tua murid dan siswa.

"Jadi sekarang integritas tidak hanya dibebankan kepada siswa, tetapi integritas itu justru kita bebankan kepada guru dan aparat setempat. Kalau guru sudah tidak bisa dipercaya lagi, maka kita sudah tidak punya harapan lain," ujarnya.

Baca juga artikel terkait UNBK 2018

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani