Menuju konten utama

Mudik Lebaran 2018: Kesehatan Sopir Bus Akan Diperiksa Intensif

Tes kesehatan sopir bus angkutan Lebaran 2018 ini meliputi tekanan darah, pernapasan, gula darah, dan kadar alkohol.

Mudik Lebaran 2018: Kesehatan Sopir Bus Akan Diperiksa Intensif
Petugas memeriksa tekanan darah sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyampaikan instansinya bakal lebih intensif mengecek kesehatan para sopir bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) pada arus mudik Lebaran 2018. Nantinya, pengecekan kesehatan akan dilakukan di tiap perusahaan otobus (PO) yang ada di terminal-terminal besar Jakarta.

"Kami nanti akan periksa di garasi PO-nya. Kalau tahun lalu kan, kami cek kedatangannya. Nanti, tahun ini, mereka datang kami cek. Kemudian mau berangkat kami cek lagi," ujar Koesmedi saat dihubungi Rabu (30/5/2018) malam.

Koesmedi menyampaikan, tes kesehatan meliputi tekanan darah, pernapasan, gula darah serta kadar alkohol dalam tubuh sopir.

Selain itu, instansinya juga akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memastikan tiap sopir terbebas dari pemakaian obat-obatan terlarang.

Kesehatan pengemudi, ujar Koesmedi, juga bakal dipantau karena saat musim arus mudik mereka cenderung kurang istirahat. Biasanya, menurut dia, para sopir bus kerap terserang penyakit seperti hipertensi dan diabetes.

Jika sopir diketahui dalam kurang prima, Dinkes akan memberikan asupan vitamin agar para sopir dapat kembali bugar sebelum berangkat membawa penumpang ke luar kota.

Setelah itu, sopir bus juga tetap akan diperiksa kembali di posko kesehatan terpadu yang ada di tiap terminal. Tahun ini, rencananya Dinekes bakal mendirikan posko kesehatan 14 hari sebelum Lebaran.

Posko kesehatan itu akan tersebar di sembilan terminal besar yakni Tanjung Priok, Grogol, Kalideres, Pinang Ranti, Lebak Bulus, Rawamangun, Muara Angke, Pulogebang, dan Kampung Rambutan.

"Timnya yang diturunkan kalau di terminal-terminal ada 169 orang. Kalau di PO tergantung wilayahnya nanti," imbuh Koesmedi.

Sementara itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah memulai ramp check terhadap bus-bus AKAP. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan bus yang akan dipakai saat mudik Lebaran 2018 memenuhi standar kelayakan dan aman digunakan.

Andri mengatakan, bus-bus yang telah mengikuti ramp check dan dinilai tak layak bakal diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan. Namun, jika dianggap tak layak setelah ramp check pada H-8 Lebaran, bus tersebut tidak diperbolehkan beroperasi.

"Jadi [kalau ramp check sekarang] enggak langsung kami kandangin, ya. Tapi setelah itu, H-8 sampai H+8 kalau masih ada yang enggak layak kami kandangin," ujar Andri Yansyah saat dijumpai di komplek Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2018 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari