tirto.id - PT MRT Jakarta mencatat jumlah penumpang hingga November 2021 mencapai 872.925 orang. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 31,8 persen dari Oktober ke November 2021, atau naik 596 persen dari Juli ke November 2021.
Meskipun terjadi kenaikan jumlah penumpang, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pada Desember 2021, jumlah penumpang MRT Jakarta diprediksi turun.
Kondisi tersebut dipicu oleh kebijakan pemerintah mengenai pengetatan aktivitas melalui pemberlakukan PPKM Level 3 di Jakarta selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Kita sudah antisipasi akan turun di Desember," kata dia, Selasa (30/11/2021).
William menjelaskan, kenaikan jumlah penumpang memang sudah diprediksi hanya akan terjadi sampai November mengingat adanya pengetatan aktivitas jelang akhir tahun.
Ia menjelaskan, di tahun ini rata-rata penumpang harian MRT Jakarta hanya sekitar 20.000 orang. Angka tersebut masih jauh dari target yang mencapai 65.000 penumpang per hari. Adapun penurunan jumlah penumpang terjadi karena adanya PPKM Darurat pada Juni 2021.
Selain itu MRT Jakarta di 2022 sudah menetapkan target penumpang harian, dengan rata-rata 40.000 penumpang per hari.
"Hitungan itu kami lakukan relatif moderat. Karena tahun depan kami prediksi masih akan ada penerapan protokol kesehatan ketat dan jaga jarak," terang dia.
Selain memperbaharui target jumlah penumpang, MRT juga mengembangkan layanan termasuk menyediakan co-working space di Stasiun Bundaran HI.
Sampai Desember, masyarakat di DKI Jakarta bisa menikmati co-working space tersebut secara gratis. Nantinya, MRT akan menyewakan co-working space dengan tarif Rp50.000 per jam untuk live box dan Rp250.000 untuk ruang rapat. Adapun jam operasional dibuka pada 09.00-18.00 WIB selama Senin-Minggu.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari