tirto.id - Kepala Staf Presiden Moeldoko angkat bicara soal pernyataan Bupati Cianjur Herman Suherman yang meminta warga untuk memperbaiki pakai dana sendiri dan akan diganti pemerintah atau sistem reimbursement. Moeldoko menyambut positif gagasan Bupati Cianjur tersebut.
"Bagus dong? Reimburse kan? Berarti bagus dong," kata Moeldoko usai acara catatan akhir tahun dan proyeksi kegiatan 2023 di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Moeldoko menuturkan aksi Herman tidak menjadi masalah. Ia mencontohkan bagaimana kejadian di Morotai di mana masyarakat membangun rumah yang jelek dengan alokasi anggaran Rp20 juta per orang. Ia menilai, aksi bupati sudah bertanggung jawab.
Moeldoko pun menilai sistem reimbursement sudah dianggap sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah pada korban gempa.
"Enggak apa-apa, pemerintah daerah punya kewenangan, punya kewajiban, kalau bisa dia masuk dalam skema APBD. Tapi kalau itu sudah dalam darurat nasional pemerintah pusat juga punya tanggung jawab ada harganya rumah rusak berat dulu waktu di Sumbawa itu Rp50 juta, rusak sedang sekian, ringan sekian," kata Moeldoko.
Ia menjawab soal kekhawatiran sistem reimbursement memberatkan rakyat. Ia menilai, rakyat sebaiknya mengerjakan sendiri jika punya uang.
"Sepanjang rakyatnya bisa, kan enggak mungkin rakyat nggak punya modal semua," kata Moeldoko.
Akan tetapi, Moeldoko memastikan bahwa pemerintah akan turun tangan jika tidak memiliki modal untuk membangun rumah.
"Kalau itu ada tanggung jawab dari pemerintah pusat. Ada alokasinya anggaran untuk itu ada. Kalau itu masuk dalam penanganan skemanya lembaga BNPB, itu ada," pungkas Moeldoko.
BNPB mencatat sebanyak 56 ribu lebih rumah hancur akibat gempa bermagnitudo (M) 5,6 di Cianjur. Hal itu disamapaikan Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Kantor Bupati Cianjur pada Kamis (24/11/2022).
"Total rumah rusak 56.311, rusak berat 22.267 unit, rusak sedang 11.836 unit dan rusak ringan 22.208 unit," kata Suharyanto.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah melaporkan 37.830 rumah rusak akibat gempa per Minggu, 4 Desember 2022.
Pemkab Cianjur memverifikasi sebanyak 8.151 rumah mengalami rusak berat akibat gempa. Jumlah itu bertambah dari hari sebelummya, yakni 7.817 rumah.
"Rumah rusak sedang dari 10.589 menjadi 11.210, rusak ringan dari 17.195 menjadi 18.469,” kata Cecep.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto