tirto.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah kabar yang menyebut bahwa keluarga Presiden Joko Widodo akan mengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) setelah pemerintah mengambil alih dari yayasan keluarga Soeharto.
“Itu pemikiran primitif," kata Moeldoko saat menggelar konferensi pers di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (9/4/2021).
Moeldoko bilang sejauh ini Presiden Jokowi tidak pernah berencana membuat yayasan baru untuk mengelola TMII. Melaui penjelasan ini, Moeldoko berharap tak ada lagi informasi simpang siur terkait pengelolaan TMII. "Jangan lagi ada pandangan seperti itu. Pak Presiden sama sekali gak berpikir seperti itu," ungkapnya.
Pemerintah mengambilalih hak pengelolaan TMII setelah puluhan tahun dikelola oleh keluarga Presiden Soeharto melalui Yayasan Harapan Kita. Kini, pengelolaan TMII dalam masa transisi selama tiga bulan. Tim transisi antara lain dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
BPKP dikabarkan telah mengaudit perkembangan TMII dan meminta Kementerian Sekretaris Negara untuk menangani persoalan yang ada.
“Seiring dengan perkembangan wisata yang semakin baik, TMII harus jadi tempat dengan nilai ekonomi, sosial budaya, dan beragam nilai lainnya,” ujar Moeldoko.
Salah satu alasan pengambilalihan TMII karena Yayasan Harapan Kita mengalami kerugian yakni Rp40 miliar-Rp50 miliar per tahun.
Terkait pengelolaan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno memastikan akan diserahkan kepada BUMN bidang pariwisata agar TMII berada di tangan tepat dan berkontribusi ke kas negara.
- Kebebasan Beragama & Berkeyakinan yang Semakin Rapuh Saat Pandemi
- Desakan Sesat DPR: Tuntaskan Kasus HAM Berat Tanpa Jalur Hukum
- Pihak TMII & Yayasan Harapan Kita akan Bahas TMII Bersama Setneg
- Vaksinasi COVID-19: Lansia Diprioritaskan tapi Realisasinya Rendah
- Bahas Pengelolaan TMII, Moeldoko Singgung Intoleransi FUI Medan
- Pratikno Sebut TMII akan Dikelola BUMN Pariwisata, Bukan Yayasan
Editor: Zakki Amali