tirto.id - Pihak pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Yayasan Harapan Kita (YHK) akan mendatangi Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (9/4/2021). Mereka akan membahas lebih lanjut soal pengelolaan TMII yang diambil alih oleh pihak Sekretariat Negara pada Rabu (7/4/2021) lalu.
"Besok [hari ini] akan dibahas di Setneg yang diundang adalah YHK dan TMII," kata Direktur Utama TMII Tanribali Lamo kepada reporter Tirto, Kamis (8/4/2021).
Pertemuan kedua belah pihak hari ini dijadwalkan pada pukul 09.00 WIB. Setelah pertemuan, pihak TMII dan YHK akan menggelar konferensi pers tentang hasil pertemuan.
"Rencana akan ada konpers dari YHK dan sedang cari waktu," kata Tanribali.
Sebelumnya, TMII dikelola oleh Yayasan Harapan Kita, yaitu yayasan yang didirikan oleh Tien Soeharto, istri Presiden Soeharto pada tahun 1968. TMII dikelola selama 44 tahun oleh yayasan tersebut sesuai payung hukum Keppres Nomor 51 tahun 1977.
"Presiden telah menerbitkan Peraturan Presiden nomor 19 tahun 2021 tentang Taman Mini Indonesia Indah yang intinya penguasaan dan pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah dilakukan oleh Kemensetneg dan berarti ini juga berhenti pula pengelolaan yang selama ini dilakukan oleh Yayasan Harapan Kita," kata Pratikno dalam konferensi pers, Rabu (7/4/2021).
Terkini, Pratikno menegaskan pengelolaan TMII tidak akan selamanya di tangan Sekretariat Negara. Ia pun membantah pengelolaan TMII akan diberikan kepada yayasan baru bentukan Presiden Jokowi. Ia menerangkan, Kemensetneg hanya akan menyusun ulang kriteria pengelolaan TMII secara profesional dan memberikan kontribusi keuangan secara signifikan.
Pratikno justru menyebut TMII akan dikelola oleh BUMN pariwisata secara profesional di masa depan sehingga tidak ada pengelolaan TMII di bawah yayasan.
"Arahnya adalah ini akan ditunjuk nantinya kita meminta tolong salah satu BUMN pariwisata untuk mengelola TMII ini. Jadi dikelola oleh orang yang profesional, lembaga yang profesional dan harapannya akan jauh lebih baik dan memberikan kontribusi kepada keuangan negara," tutur Pratikno.
"Jadi enggak bener itu ada yayasan akan dibentuk apalagi ada dihubungkan dengan yayasan Pak Jokowi dan selainnya," kata Pratikno.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri