tirto.id - Perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengangkat dua komisaris baru yaitu Gunawan Susanto sebagai Komisaris Independen dan Mira Tayyiba sebagai Komisaris, serta menyetujui pengunduran diri Rico Usthavia Frans sebagai Komisaris Utama dan Henry Yosodiningrat sebagai Komisaris. Hal itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
“Pada RUPSLB hari ini, para pemegang saham telah menyetujui dan menerima permohonan pengunduran diri Rico Usthavia Frans dari posisinya sebagai Komisaris Utama dan Henry Yosodiningrat sebagai Komisaris. Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi beliau selama ini,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dikutip dari keterangan yang diterima Tirto, Selasa (5/12/2023).
Dia berharap dengan adanya pengurus baru akan memperkuat posisi perseroan dari sisi tata kelola serta meningkatkan soliditas antara manajemen dan komisaris. Kemudian, dia juga meminta agar seluruh pihak bisa bersama-sama merealisasikan rencana strategis perusahaan.
Berikut rincian dewan komisaris Mitratel:
Komisaris Utama Mitratel: Yusuf Wibisono
Komisaris: Herlan Wijanarko
Komisaris: Mira Tayyiba
Komisaris Independen: Gunawan Susanto
Komisaris Independen: M. Ridwan Rizqi Ramadhani Nasution
Sementara itu, Mitratel juga berhasil mengakuisisi sebanyak 803 menara milik PT Gametraco Tunggal senilai Rp1,75 triliun dan mengambil alih fiber optik sepanjang 967,1 kilometer senilai Rp85 miliar. Aksi korporasi ini menambah jumlah tenant sebanyak 1.327 penyewa baru dan meningkatkan tenancy ratio perseroan.
Lalu, dari 803 menara yang diakuisisi, sebanyak 562 menara atau 70% di antaranya berada di luar Pulau Jawa. Kemudian, 30% atau sebanyak 241 menara berlokasi di Pulau Jawa.
Komposisi tambahan aset ini menegaskan komitmen MTEL untuk menjadi mitra strategis industri operator telekomunikasi dalam menggelar ekspansi ke seluruh negeri.
“Perkuat pangsa pasar di luar Jawa telah menjadi agenda strategis sejumlah perusahaan operator telekomunikasi. Ekspansi tersebut sejalan dengan meningkatnya kebutuhan internet di berbagai daerah seiring meratanya pertumbuhan ekonomi," kata Theodorus.
Sementara itu, Mitratel membukukan kenaikan pendapatan sebesar 11,9% dari Rp5,6 triliun pada akhir September 2022 menjadi Rp6,3 triliun pada akhir September 2023 (year on year/yoy).
EBITDA margin juga membaik dari 78,5% pada September 2022 menjadi 80,6% pada September 2023. Dari total pendapatan Rp6,3 triliun, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp1,43 triliun. Perolehan laba bersih ini melonjak 16,6% dari periode yang sama tahun lalu.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin