tirto.id - Mitos dan fakta terkait negara Korea Utara kerap jadi topik pembahasan rakyat dunia. Banyak yang penasaran mengenai ranking ekonomi Korea Utara, apakah negara Kim Jong Un itu termasuk ke dalam deretan negara terkaya di dunia?
Korea Utara adalah sebuah negara di wilayah Asia Timur. Negara ini menempati bagian utara semenanjung Korea, yang menjorok dari daratan Asia di antara Laut Timur (Laut Jepang) dan Laut Kuning. Korea Utara mencakup sekitar 55 persen dari luas daratan semenanjung tersebut.
Britannica menulis, negara ini berbatasan dengan Cina dan Rusia di utara dan Republik Korea (Korea Selatan) di selatan. Ibu kota negara, P'yŏngyang, merupakan pusat industri dan transportasi utama di dekat pantai barat.
Korea Utara berhadapan dengan Korea Selatan di seberang zona demiliterisasi seluas 4 km, yang ditetapkan berdasarkan ketentuan gencatan senjata tahun 1953, yang mengakhiri pertempuran dalam Perang Korea 1950 - 1953.
Zona demiliterisasi yang membentang sekitar 240 km, merupakan garis gencatan senjata militer tahun 1953 dan secara kasar mengikuti garis lintang 38° Lintang Utara dari muara Sungai Han di pantai barat semenanjung Korea hingga sedikit ke selatan kota Kosŏng di Korea Utara di pantai timur.
Pada sistem perekonomian, Korea Utara menerapkan sistem ekonomi terpusat dan terpadu, yaitu Komisi Perencanaan Negara dari pemerintah pusat mengumumkan rencana pembangunan ekonomi dan secara ketat mengontrol unit-unit ekonomi yang lebih kecil, seperti pemerintah daerah, pabrik, dan perusahaan.
Melansir laman National Geographic Information Institute Korea Selatan, selain sistem yang direncanakan secara terpusat, fitur penting lain dari ekonomi Korea Utara adalah negara ini memasukkan rencana untuk menetapkan prioritas utama untuk mengembangkan industri berat dengan pengembangan paralel di bidang pertanian dan industri ringan.
Namun, karena kurangnya modal dan sumber daya, industri berat lebih diutamakan daripada industri ringan dan pertanian.
Fakta dan Mitos Korea Utara
Terdapat sejumlah isu yang menjadi perbincangan mengenai Korea Utara, mulai dari peluncuran satelit baru, perang nuklir, hingga pencurian kripto. Berikut ini paparan fakta dan mitos informasinya.
1. Korea Utara menyiapkan peluncuran satelit baru
Korea Utara tampaknya sedang mempersiapkan upaya kedua untuk melancarkan satelit pengintai terbaru tahun ini.
Sebelumnya, Korea Utara pernah melakukan percobaan pada tanggal 31 Mei lalu yang berakhir gagal total, ketika roket Chollima-1 dilaporkan jatuh ke laut.
Seperti diwartakan Reuters, Korea Utara mengatakan kepada Jepang pada hari Selasa, 22 Agustus 2023 bahwa mereka akan meluncurkan sebuah satelit antara 24 Agustus hingga 31 Agustus, rencana ini memicu kritik dari Jepang dan Korea Selatan
Sejak 1998, Korea Utara telah meluncurkan enam satelit, dua di antaranya tampaknya telah berhasil ditempatkan di orbit, peluncuran terakhir terjadi pada 2016.
2. Perang nuklir Korea Utara
Korea Utara pada Selasa, 22 Agustus mengecam latihan militer tahunan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan, dan memperingatkan akan adanya "perang termonuklir" atas kesepakatan trilateral baru-baru ini untuk mempererat hubungan antara para pemimpin AS, Korea Selatan, dan Jepang di Camp David.
Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan musim panas Ulchi Freedom Shield pada Senin, yang dirancang untuk meningkatkan tanggapan bersama mereka terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara. Pyongyang telah lama mengecam latihan tersebut dan menganggapnya sebagai latihan untuk perang.
Dalam sebuah komentar yang dimuat oleh kantor berita KCNA, Korea Utara mengatakan bahwa pertemuan puncak antara Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang di tempat peristirahatan presiden Camp David pada Jumat bertujuan untuk merumuskan "provokasi perang nuklir."
"Jika kesepakatan yang dibuat di Resor Camp David dipraktekkan dalam latihan perang... kemungkinan pecahnya perang termonuklir di semenanjung Korea akan menjadi lebih realistis," demikian komentar tersebut dikutip Reuters.
Menurut Korea Utara situasi yang ada saat ini mengharuskan militernya untuk "mengambil inisiatif, tindakan ofensif dan luar biasa untuk sebuah perang," meskipun tidak dijelaskan lebih lanjut.
Dalam pertemuan terpisah pertama antara pemimpin AS, Korea Selatan dan Jepang, ketiga negara sepakat untuk memperdalam kerja sama militer dan ekonomi karena mereka berusaha untuk memproyeksikan persatuan dalam menghadapi kekuatan China yang terus meningkat dan ancaman nuklir Korea Utara.
3. Hacker Korea Utara curi uang kripto
Sejumlah pihak menduga bahwa rangkaian kasus peretasan mata uang kripto adalah ulah dari hacker Korea Utara. Kasus terbaru adalah pencurian terhadap uang kripto senilai 35 juta dolar dari Atomic Wallet pada Juni lalu.
Seperti diwartakan CNN, ini adalah yang terbaru dari serangkaian peretasan perusahaan-perusahaan mata uang kripto yang terkait dengan Pyongyang dan dikhawatirkan oleh para pejabat AS dapat digunakan untuk mendanai program senjata nuklir serta balistik rezim Korea Utara.
Peretas Korea Utara telah mencuri miliaran dolar dari bank dan perusahaan mata uang kripto selama beberapa tahun terakhir, yang menjadi sumber pendapatan utama bagi rezim tersebut, menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan perusahaan swasta.
Dalam insiden Atomic Wallet, teknik pencucian uang para peretas dan alat yang mereka gunakan sesuai dengan perilaku Korea Utara, menurut perusahaan pelacakan kripto yang berbasis di London, Elliptic.
Pelacak mata uang kripto independen yang dikenal sebagai ZachXBT mengatakan kepada CNN bahwa peretas Korea Utara sangat mungkin bertanggung jawab. Jumlah yang dikonfirmasi dicuri dapat meningkat di atas 35 juta dolar karena Atomic Wallet terus menyelidiki insiden tersebut, kata analis tersebut.
"Polanya mirip dengan apa yang kami lihat dengan pencucian dana Harmony pada bulan Januari," kata ZachXBT, mengacu pada pencucian 100 juta dolar yang dicuri dari perusahaan yang berbasis di California. FBI menyalahkan Korea Utara atas peretasan Harmony.
Daftar Negara Terkaya di Dunia
Korea Utara sebagai negara yang cukup kontroversial dengan sejumlah kebijakan militer yang kerap menggemparkan dunia membuat banyak orang penasaran dengan peringkat ekonomi negara itu.
Namun, meski tampaknya anggaran yang dikucurkan untuk kepentingan militer oleh Korea Utara cukup fantastis, tapi faktanya Korea Utara tidak masuk ke dalam daftar negara terkaya di dunia.
Laman The Heritage Foundation yang menyajikan data economic freedom atau tingkat kebebasan ekonomi negara dunia menempatkan Korea Utara ke dalam daftar terbawah dari 176 negara di dunia.
Penilaian yang menjadi patokan pada ranking Korea Utara tersebut berdasarkan fakta bahwa Korea Utara dipimpin oleh diktator yang mengendalikan seluruh laju perekonomian negara.
Namun, mengenai berapa sebenarnya angka pasti Gross Domestic Product (GDP) dan Purchasing Power Parity (PPP) per kapita dari Korea Utara, tidak ada yang bisa memastikan. Sebab, negara itu sangat tertutup dengan informasi internal mereka ke dunia luar.
Tolak ukur yang populer digunakan untuk mengukur kekayaan suatu negara adalah dengan menggunakan GDP dan PPP per kapita. Berikut ini adalah daftar 10 negara terkaya di dunia versi Forbes India edisi Senin, 21 Agustus 2023 berdasarkan skor GDP dan PPP per kapita.
- Ireland:145,196 USD
- Luxembourg: 142,490 USD
- Singapore: 133,895 USD
- Qatar: 124,833 USD
- Macao SAR: 89,565 USD
- United Arab Emirates: 88,221 USD
- Switzerland: 87,963 USD
- Norway: 82,655 USD
- United States: 80,035 USD
- San Marino: 78,932 USD
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari