Menuju konten utama

Microsoft Konfirmasi Bing Search Diblokir di Cina

Microsoft pada 2009 meluncurkan Bing Search di Cina. 10 tahun kemudian, layanan ini diblokir di sana.

Microsoft Konfirmasi Bing Search Diblokir di Cina
Microsoft meluncurkan layanan dukungan pelanggan yang memungkinkan pengguna untuk melaporkan ujaran kebencian. [Foto/Reuters]

tirto.id - Bing Search, mesin penelusuran andalan Microsoft, dikonfirmasi telah diblokir di Cina. Sebelumnya, Bing merupakan satu-satunya mesin pencari "asing" yang dapat diakses di negara tersebut.

"Bing Search saat ini tak dapat diakses di Cina. Kami sedang menentukan langkah selanjutnya," konfirmasi Microsoft dikutip Reuters, Kamis (24/1/2019).

Di Cina, laman Bing Search dapat diakses di cn.bing.com. Saat dikunjungi, sejumlah laporan warganet di negara tersebut mengaku, situs web diarahkan ke laman lain, yang menampilkan informasi server tak dapat dijangkau.

Financial Times dikutip CNET menulis, China Unicom, satu perusahaan telekomunikasi milik negara, menyatakan bahwa pemblokiran Bing Search atas permintaan pemerintah.

Sementara itu, Cyberspace Administration of China (CAC), tidak memberikan jawaban ketika Reuters meminta tanggapan atas situasi ini. Sementara Microsoft, hanya menyebut akan melakukan investigasi.

Terkait penyebab, belum diketahui pasti apa alasannya. Melansir Venturebeat, aksi ini terjadi setelah Baidu, mesin pencari paling populer di Cina menerima keluhan, bahwa mempromosikan artikel-artikel berkualitas rendah.

Adapun laman Bing Search di Cina diluncurkan pada Juni 2009. Microsoft melafalkan "Bing" sebagai "biying", yang bermakna "harus menanggapi atau menjawab" dalam Bahasa Cina. Bing menerima kritik dari pengguna lokal karena kerap menyensor beberapa hasil penelusuran seturut hukum setempat.

The Great Firewall

Sebenarnya, ini bukan kali pertama Microsoft terjungkal kasus serupa. Pada November 2017, aplikasi Skype ditarik dari toko aplikasi Apple dan Android, lantaran tak sesuai hukum setempat.

"Kami telah diberitahu oleh Kementerian Keamanan Publik bahwa sejumlah aplikasi suara melalui protokol internet tidak mematuhi hukum," kata perwakilan Apple kepada BBC pada 22 November 2017.

Sebelum Bing Search, Google juga mengalami nasib serupa pada 2010. Google menarik diri untuk menghindari sensor dan kompromi yang tak seturut dengan komitmennya, internet bebas dan terbuka.

CEO Google Sundar Pichai pada Desember 2018 sempat mengatakan, tak memiliki rencana untuk meluncurkan kembali mesin pencarinya. Meski begitu, ia mengaku masih mempelajari ide ini di tengah ketatnya pengawasan perusahaan teknologi di Cina.

Adapun Presiden Xi Jinping telah memperketat kontrol internet di Cina sejak 2016, ketika Partai Komunis yang berkuasa berusaha untuk menindak perbedaan pendapat di media sosial.

Selain Bing Search dan Google, Facebook, Twitter, dan Yahoo juga diblokir di Cina, termasuk layanan "asing" populer lain, oleh sebuah sistem yang mereka namakan, "The Great Firewall of China".

Baca juga artikel terkait MICROSOFT atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Teknologi
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis