tirto.id - Methanol poisoning terbaru adalah kasus keracunan minuman beralkohol di Laos, yang diduga mengandung bahan metanol. Dua wisatawan asal Denmark dikabarkan meninggal dunia. Turis lain dilaporkan mengalami kritis karena masalah yang sama.
Media internasional baru-baru ini dikejutkan dengan kabar jatuhnya korban setelah wisatawan mancanegara mengalami keracunan usai mengonsumsi alkohol di Vang Vieng, dekat Vientiane, ibu kota Laos.
Dugaan adanya metanol lalu muncul. Alasannya, bahan ini dikenal berbahaya jika dikonsumsi. Apa itu metanol dan perbedaannya dengan alkohol yang bisa dikonsumsi?
Pengertian Methanol Poisoning dan Bahaya
Metanol termasuk salah jenis alkohol. Namun metanol pada dasarnya tidak untuk dikonsumsi. Sedangkan alkohol merupakan jenis etanol dan umumnya bisa dikonsumsi. Metanol dan alkohol memiliki kemiripan, sehingga kerap disalahgunakan.
Metanol biasanya digunakan untuk keperluan industri. Metanol lebih murah dari etanol yang berasal dari hasil fermentasi, seperti madu, gula, sari buah, atau ubi-ubian. Karena faktor harga, metanol kerap disalahgunakan sebagai campuran minuman beralkohol.
"Dan yang terjadi adalah bahwa dalam beberapa produksi massal yang murah, orang-orang meninggalkan banyak [sisa] metanol atau menambahkannya [ke dalam minuman] karena jauh lebih murah daripada [alkohol] fermentasi (etanol),” kata Kepala Departemen Kedokteran Forensik Universitas Monash, David Ranson, dikutip laman ABC Australia, Selasa (19/11/2024).
Ranson menyebutkan, metanol memiliki dampak buruk apabila dikonsumsi. Baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
"Itu adalah senyawa yang sangat jahat. Senyawa-senyawa ini sebenarnya menyerang organ-organ tubuh dan membunuh sel-sel," papar Ranson.
Salah satu dampak yang bisa ditimbulkan metanol ialah kebutaan. Dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Syntia Nusanti, menuturkan jika metanol bisa jadi langsung berdampak pada saraf optik.
"Kita sering baca ya, orang yang meninggal karena minum oplosan. Itu seringkali ada juga yang menjadi kebutaan karena minum oplosan. Nah dia bukan karena peningkatan tekanan intrakranial, tapi karena efek dari metanol yang diminum langsung kepada saraf optik," kata Syntia seperti dikutip Antaranews, April 2024.
Dampak lain yang lebih parah, tentu metanol bisa menyebabkan kematian. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), metanol yang masuk akan semakin mudah sekali terserap ke dalam cairan tubuh.
Kemudian akan dimetabolisme oleh enzim alcohol dehidrogenase (DHA) hingga menjadi formaldehid. Berikutnya diubah lagi menjadi asam formiat.
“Kedua zat hasil metabolisme tersebut merupakan zat berbahaya dan beracun bagi tubuh, terutama asam formiat. Metabolit ini dapat menyebabkan terjadinya asidosis metabolik, kebutaan permanen, dan juga kematian setelah melewati periode laten selama 6-30 jam. Mengonsumsi metanol dengan kadar 15 – 40% sudah bisa menyebabkan kematian,” demikian bunyi keterangan Info BPOM.
Contoh Kasus Methanol Poisoning
Methanol poisoning atau keracunan alkohol yang mengandung metanol diduga terjadi di Laos. Laporan ABC Australia, Selasa (19/11/2024), menyebutkan sedikitnya 2 orang asal Denmark meninggal. Selain itu, setidaknya10 lainnya mengalami sakit usai minum alkohol.
Dua orang Denmark yang meninggal itu dilaporkan baru berusia sekitar 20 tahun. Kabar ini dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri Denmark. Namun, otoritas terkait belum memberi kejelasan tentang penyebab kematiannya.
“Kementerian menambahkan bahwa mereka memiliki kewajiban kerahasiaan dalam masalah pribadi, dan karena itu tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut,” tulis situs web Scandasia.
Selain menyebabkan korban meninggal, 2 orang warga negara Australia dilaporkan tengah kritis. Mereka adalah Holly Bowles dan Bianca Jones.
Menurut laporan ABC Australia, keduanya masih berusia 19 tahun. Bowles dan Jones lantas dilarikan ke rumah sakit di Thailand usai mengalami keracunan di Vang Vieng, Laos.
Belum ada laporan resmi terkait kepastian kandungan metanol yang diduga menjadi penyebab jatuhnya banyak korban di Laos. Sementara otoritas lokal dikabarkan sudah memeriksa salah satu penginapan di kawasan Vang Vieng, yakni Nana Hostel.
"Polisi di Vang Vieng dan Vientiane sudah datang ke asrama untuk memeriksa, toko tempat kami membeli vodka, memeriksa toko tempat kami membeli wiski," kata pemilik Nana Hostel, Duong van Huan, dikutip via ABC Australia.
"Saya benar-benar memperhatikan semua pelanggan [yang] menginap di hotel dan hostel kami," tambah Duong van Huan. Ia menampik penginapan miliknya menjual minuman alkohol yang mengandung metanol.
Kasus metanol sebagai penyebab jatuhnya korban jiwa pernah terjadi di Indonesia. Kejadian menewaskan 3 orang pada akhir 2023 di salah satu bar Kota Surabaya.
Mengutip sejumlah sumber, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) telah melakukan pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor). Hasil resmi sudah diumumkan pada awal 2024.
Katanya, terdapat kandungan metanol yang dicampurkan ke dalam minuman oleh pihak bar. Bahkan, metanol juga ditemukan di tubuh ketiga korban yang meninggal dunia. Kasus ini kemudian menjadi perhatian. Pasalnya, pihak bar dinilai melakukan dengan disertai unsur kesengajaan.
Polisi lantas menemukan barang bukti berupa sebuah jeriken yang positif metanol dengan kadar 23,736 persen dan Etanol kadar 0,1524 persen. Lantas jeriken berikutnya juga positif metanol dengan kadar 24,145 persen dan ada etanol 0,1015 persen.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani