tirto.id - Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-Dag/Per/4/2014 Pasal 15, penjualan minuman beralkohol hanya dapat diberikan kepada konsumen yang telah berusia 21 tahun atau lebih dengan menunjukkan kartu identitas kepada petugas/pramuniaga. Apa yang menjadi dasar umur 21 tahun sebagai batasan minimal minum alkohol?
Aturan Minum Minuman Beralkohol di Indonesia
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian Dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran, Dan Penjualan Minuman Beralkohol, terdapat rincian tentang apa yang dimaksud minumal beralkohol dan klasifikasinya sebagai berikut.
- Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol atau etil alkohol (C2H50H) yang diproses dari bahan pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi (Pasal 1)
- Minuman beralkohol digolongkan menjadi 3 (golongan A, B, dan C) (Pasal 2).
- Minuman beralkohol golongan A adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar sampai 5 persen;
- Minuman beralkohol golongan B adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar lebih dari 5 persen sampai dengan 20 persen;
- Minuman beralkohol golongan C adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar lebih dari 20 persen sampai 55 persen.
- Penjualan minuman beralkohol hanya boleh diberikan kepada konsumen yang telah berusia 21 tahun atau lebih dengan menunjukan kartu identitas kepada petugas atau pramuniaga (Pasal 15)
Batas Usia Legal Minum Minuman Beralkohol di AS
Di berbagai negara, terdapat batas usia legal terkait minuman beralkohol yang beragam, baik itu soal minum minuman beralkohol maupun pembeliannnya.
Sebagai contoh di Malaysia, penjualan minuman beralkohol untuk muslim dilarang, sementara untuk nonmuslim ada batas usia legal 21 tahun. Sementara itu di sebagian besar negara Eropa, secara umum batas legal pembelian minuman beralkohol adalah 18 tahun.
Alasan paling umum dari pembatasan ini adalah efek minuman beralkohol pada otak remaja.Karena otak remaja masih berkembang, alkohol dapat memberikan efek negatif terhadap memori dan pikiran jangka panjang
Di Amerika Serikat, aturan usia legal ketika seseorang dapat membeli minuman beralkohol ditetapkan dalam National Minimum Drinking Age Act pada 1984. Sebelum ada aturan tersebut, usia legal seseorang membeli alkohol bervariasi antara satu negara bagian dengan negara bagian lain.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), di negara bagian AS yang menaikkan usia legal untuk minum minuman beralkohol jadi 21 tahun, terjadi penurunan rata-rata 16 persen terkait kecelakaan kendaraan bermotor.
Setelah semua negara bagian mengadopsi aturan batas minimum tersebut, minum minuman beralkohol di antara orang berusia 21 hingga 25 tahun mengalami penurunan signifikan, dari 70% pada 1985 menjadi 56% pada 1991.
Menurut CDC, minum minuman beralkohol oleh mereka yang berusia di bawah 21 tahun adalah masalah kesehatan masyarakat di Amerika Serikat. Remaja yang melakukan hal ini cenderung mengalami masalah sekolah (tingginya ketidakhadiran atau nilai rendah), masalah memori, meningkatnya risiko bunuh diri dan pembunuhan, hingga kekerasan fisik dan seksual.
Penulis: Ita Kunnisa Aniyavi
Editor: Maria Ulfa