tirto.id - Tidak diragukan lagi bahwa pandemi telah menjadi masa yang menyulitkan bagi masyarakat di seluruh dunia. Namun, banyak juga yang melihatnya sebagai peluang tak terduga, dan dalam beberapa kasus telah menggunakannya sebagai peluang untuk menemukan kembali diri mereka sendiri. Lebih dari satu tahun sejak kota-kota pertama kali diberlakukan pembatasan sosial, kami berbicara dengan beberapa mitra Grab untuk mengetahui bagaimana mereka telah mengelola dan menyesuaikan diri dan bisnis mereka untuk menjadi lebih kuat.
Di jalan, kami melihat banyak Mitra Grabcar terus melayani pengguna setia Grab dengan sepenuh hati, memastikan bahwa masyarakat memiliki akses ke produk dan layanan lainnya. Mitra Grab setiap harinya bertatap muka dengan banyak orang yang memiliki risiko terhadap kesehatan mereka; namun, mereka tahu bahwa dalam kemitraan dengan Grab, mereka memiliki sumber daya untuk melindungi diri sendiri dan pelanggan mereka.
Bayu Jati Poernomo, mitra pengemudi GrabCar, beberapa kali mengantar penumpang positif COVID-19 ke rumah sakit dan hotel untuk diisolasi. Meski demikian, Jati tidak terlalu khawatir saat membawa penumpang. Ia merasa cukup aman untuk membawa mereka karena sudah mendapatkan satu set alat pelindung diri dari Grab. Di dalam mobil, ditempatkan sekat plastik antara dirinya dengan penumpang dan selalu tersedia disinfektan, pembersih tangan, dan masker. “Syukurlah saya masih sehat sampai saat ini,” ucapnya.
Menjaga Satu Sama Lain, Saling Membantu
Jati mengapresiasi bagaimana Grab mengajak Mitra Pengemudi dan konsumen untuk saling membantu menjaga protokol keselamatan dan kesehatan. Grab kini menyediakan notifikasi di aplikasi Grab Transport yang menunjukkan status vaksinasi dari Mitra Pengemudi. Pengemudi juga menempelkan stiker 'Saya telah divaksin' pada kendaraan dan helm mereka. Kini Jati juga merasa lebih aman di tempat kerja karena telah divaksinasi, berkat upaya Grab untuk menyediakan vaksin bagi Mitra Pengemudi di seluruh negeri. "Saya beruntung saat Grab menawarkan saya untuk mengikuti program vaksinasi."
Jati sangat ingin menjaga keamanan pelanggannya sehingga dia juga mengikuti program GrabProtect gelombang pertama. GrabProtect adalah armada kendaraan khusus yang memberikan perlindungan ekstra terhadap COVID-19. Selain pelatihan khusus pengemudi, fitur-fiturnya antara lain kapasitas maksimal 3 penumpang, sekat plastik antara pengemudi dan penumpang, penyediaan APD untuk pengemudi, dan penyemprotan desinfektan secara rutin. Jati mematuhi protokol ini dalam setiap perjalanan yang dia lakukan.
Sebelum bergabung dengan komunitas Grab, Jati bekerja di sebuah bank. Selain memiliki kesempatan untuk membantu orang, dia menghargai fleksibilitas dalam jam kerjanya setelah bergabung sebagai mitra. Dia melayani tidak hanya pesanan perjalanan individu tetapi juga pesanan perjalanan rute perusahaan dan masih memiliki cukup waktu bersama keluarga.
Aspek-aspek tersebut juga menjadi motivasi Jati untuk bergabung dengan Grab. "Dari jam kerja selama seminggu di Grab, penghasilannya bisa mencapai gaji sebulan ketika saya dulu bekerja di bank."
Untuk secara konsisten memastikan keselamatan para mitranya, Grab terus menghadirkan fitur-fitur keselamatan, termasuk menerapkan Geofencing melalui teknologi GPS untuk mendeteksi klaster Mitra Pengemudi dan memberikan notifikasi agar mereka menjaga jarak yang aman.
Ada juga fitur Contactless Delivery untuk layanan GrabFood, GrabExpress, GrabFresh, dan GrabMart. Fitur ini juga memastikan Mitra pengantaran dapat menjaga jarak dengan aman saat mengirimkan barang.
Memberdayakan Sesama Lewat Satu Layar
Di era pandemi ini, digitalisasi tidak bisa dihindari. Ketika orang harus tinggal di rumah, jumlah transaksi online meningkat dengan cepat. Bank Indonesia mencatat, transaksi perdagangan online (e-commerce) naik 45 persen year-on-year (yoy), mencapai total Rp 27,2 triliun per 21 Februari 2021. Pergeseran ke ranah digital mendorong banyak pelaku usaha kecil dan pedagang beralih ke platform online untuk melayani pelanggan melalui cara yang baru. Platform seperti Grab memudahkan peralihan ini sekaligus mendukung bisnis yang sudah beroperasi online untuk memperluas basis pelanggan mereka. Banyak usaha mikro ataupun usaha menengah yang berhasil beradaptasi dengan cara baru ini, yang menguntungkan seluruh ekosistem baik pembeli maupun penjual.
Di Makassar, Robby Liewan menjadi mitra GrabKios terpercaya bagi tetangga dan mitra pengemudi Grab. Pada tahun 2016, pengusaha toko kelontong tersebut memutuskan untuk bergabung dengan GrabKios sebagai mitra. Saat itu, ia ingin menjadi "digital merchant" dan merasa dapat mendapatkan pelajaran berharga tentang digitalisasi. Namun banyak rekan pengusaha di sekitar Robby yang belum terbiasa dengan solusi tersebut dan enggan untuk mengeksplorasi.
Dia tidak menyangka, saat pandemi terjadi tahun lalu, permintaan top up saldo driver dari Mitra Pengemudi Grab membludak. Ia heran setiap kali melihat jumlah transaksi isi ulang harian untuk Mitra Pengemudi melalui GrabKios, dan ia dengan senang hati membantu mereka memenuhi kebutuhan tersebut di saat-saat sulit.
Ketika bisnis toko kelontong menjadi sulit karena orang tidak berani berbelanja langsung di toko, GrabKios menjadi penyelamat keadaan finansial Robby. Pelanggan datang untuk membeli pulsa, token listrik, pembayaran asuransi BPJS dan membayar tagihan air. Kondisi ini saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Robby mendapatkan banyak bisnis, sedangkan pelanggannya dapat melakukan transaksi penting dengan cepat, aman, dan tanpa gangguan apapun meskipun saat pandemi.
Jumlah transaksi Robby melalui GrabKios membuatnya menjadi pemenang teratas untuk penjualan terbanyak di Indonesia Timur, yang digelar Grab pada Desember lalu. "Dapat hadiah emas," katanya. Robby berharap bisa mendapatkan hadiah sepeda motor jika bisa mempertahankan posisinya sebagai mitra GrabKios dengan jumlah transaksi terbanyak. Ia mengapresiasi dukungan dan pengakuan dari Grab.
Robby mengatakan dia memiliki empat tips agar bisnisnya tetap berjalan lancar yang dapat dia bagikan dengan pemilik bisnis lain, yang juga dia dorong untuk beralih ke digital. “Layanan, harga bersaing, metode penjualan yang menarik, dan penjualan yang cepat,” Robby selalu berusaha membantu pelanggan secepat dan seefektif mungkin, memberikan layanan yang ramah di saat banyak yang kesulitan. "Dari sana, orang-orang terus berbagi cerita tentang bisnis saya, dan akhirnya mereka mendatangi saya, tentu saya dengan senang hati terus membantu mereka selama masa-masa sulit ini."
Usaha Tak Berbatas Usia
Meskipun pandemi telah menjadi tantangan yang berat, banyak orang tetap menjalankan bisnis mereka untuk melindungi mata pencaharian mereka sendiri dan memberikan pelayanan sehari-hari bagi komunitasnya masing-masing. Teknologi digital telah memainkan peran penting dalam membantu bisnis kecil dan pedagang untuk melakukan ini.
Cerita menarik lainnya datang dari Rita Budi, pemilik usaha makanan “Ini Ibu Budi” dan “Ayam Gogo”. Ketika pandemi mulai merebak dan berjualan secara offline tidak bisa berjalan dengan baik, Rita memutuskan untuk bergabung dengan GrabMerchant atas saran dari anak-anaknya.
Saat bergabung dengan GrabMerchant, dia bersyukur melihat penjualan yang malah meningkat tajam. Rita tetap dapat menyediakan makanan untuk pelanggannya selama mereka di rumah, dan bahkan dapat melayani pesanan "dadakan" karena dapat dengan cepat membeli bahan apa pun yang dia butuhkan melalui aplikasi GrabMerchant.
“Sangat membantu untuk saya yang suka pergi ke pasar tapi karena saat ini keadaan tidak memungkinkan, menjadi mitra Grab memudahkan saya,” ucap Rita yang kini sudah bisa mengoperasikan aplikasi GrabMerchant sendiri tanpa bantuan anak-anaknya. Sekarang dia bahkan dapat mempromosikan bisnisnya melalui perangkatnya karena dia semakin memahami bagaimana berjualan secara digital.
Cindy, putri Rita, mengatakan memilih GrabMerchant karena layanan pelanggannya yang responsif dan model aplikasinya yang mudah dipahami. “Praktis. Lalu ada opsi status karyawan sehingga kami dapat mengatur peran semua orang yang terlibat. Fitur ini membantu kami mengelola operasional dengan lebih baik karena membantu menangani peran kepemilikan, manajerial, dan kasir. Mudah,” kata Cindy.
Rita dan Cindy bersyukur karena aplikasi GrabMerchant memungkinkan penggunanya untuk mengubah lokasi toko dengan mudah di profil penggunanya dan menyediakan fitur pasokan untuk membeli berbagai kebutuhan guna mendukung aktivitas perdagangan.
"Misalnya kita butuh box untuk packaging atau bahkan lakban, bisa dibeli lewat aplikasi itu. Jadi semuanya sudah terkoneksi dengan sistem. Kalau ada (keadaan) "darurat", cari saja di aplikasinya."
Sejak pandemi dimulai, Grab telah berkomitmen untuk membantu semua mitranya menyediakan layanan mereka secara efektif sambil menjaga semua orang di ekosistem Grab agar tetap aman. Grab bangga bekerja bersama para pekerja keras ini, yang tidak pernah menyerah bahkan di saat-saat sulit, yang terus melayani komunitasnya tanpa rasa takut, dan terus mencari cara untuk belajar, tumbuh, dan berkembang sebagai wirausahawan.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis