tirto.id - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, ekonomi digital sangat lekat dengan pemanfaatan aspek digital oleh proses bisnis UMKM dan koperasi. Menurut catatannya, sebanyak 86 persen pelaku UMKM bergantung pada internet.
"Tercatat 86 persen pelaku UMKM tergantung pada internet untuk menjalankan kegiatan usahanya, 73 persen memiliki akun pada lokapasar digital, dan 82 persen promosi melalui internet," ujarnya dalam acara side event G20 Indonesia bertajuk Digital Economy to Support SDGs dikutip Antara, Jakarta, Selasa (9/8/2022).
Dalam kesempatan itu, Kemenkop UKM bekerjasama dengan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) mendorong para pelaku bisnis dari kalangan disabilitas agar menguasai ekonomi digital, seiring transformasi digital yang terjadi pada hampir semua aspek kehidupan.
Teten Masduki mengatakan, pemanfaatan ekonomi digital saat ini juga menjadi perhatian bagi pengembangan proses bisnis UMKM dan koperasi.
"Berbicara mengenai ekonomi digital, tentu sangat lengkap dengan memanfaatkan aspek teknologi digital terkait proses bisnis UMKM dan koperasi,” ujar Teten.
Transformasi digital UMKM Indonesia menjadi sebuah keniscayaan pada era disrupsi digital dalam penghujung pandemi COVID-19 dan dihadapkan potensi bonus demografi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan arahan terkait percepatan transformasi digital UMKM Indonesia. Pemerintah menargetkan ada 30 juta UMKM onboarding dalam ekosistem digital pada tahun 2024.
Per Juni 2022, Kementerian Koperasi dan UKM mencatat sudah ada 19,5 juta pelaku UMKM atau sebesar 30,4 persen dari total UMKM telah hadir pada platform e-commerce.
Pemerintah terus mendorong penciptaan nilai ekonomi baru untuk menghadirkan UMKM dalam ekosistem digital, mempercepat satu juta UMKM onboarding dalam platform pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.
Tak hanya itu, kepala negara juga menyampaikan arahan untuk memastikan terlindunginya platform lokapasar daring dalam negeri. UMKM Indonesia yang menggunakan platform lokapasar daring dan pasar, yaitu masyarakat Indonesia itu sendiri.
"Ketiga arahan tersebut merupakan panduan bagi kami dalam mempersiapkan program-program transformasi digital yang utuh dari hulu ke hilir serta melibatkan semua stakeholder terkait," jelas Teten.
Ketua umum PTI Myra Winarko mengemukakan, peluang yang diberikan oleh Kemenkop dan UKM mampu membukakan peluang bagi 31 juta kaum disabilitas di Indonesia.
"Dalam kesempatan ini, kami tidak sekedar memamerkan dan menjual karya anak didik kami. Lebih jauh untuk membukakan link bisnis bagi kaum disabilitas. Kegiatan ini sangat kami syukuri, berharap bisa lebih membukakan peluang bagi kaum disabilitas yang ada di Indonesia agar bisa berdaya secara ekonomi," tutur Myra.
Untuk diketahui, Yayasan PTI merupakan inkubator bisnis bagi kaum disablitas. Itu sebabnya, Kemenkop dan UMKM menggandeng PTI agar dapat melanjutkan langkah berkesinambungan untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan (Digital Economy to Support SDGs).
"InsyaAllah kami akan menjawab tantangan pak Menteri terkait ekosistem digitalisasi bagi kaum disabilitas dari hulu ke hilir, " Kata Myra.