Menuju konten utama

Menteri Rini Minta ke Pejabat Baru BUMN Lindungi Aset Negara

Menteri Rini menyayangkan sejumlah aset negara yang telah lepas kini hanya menjadi komoditas yang dinikmati segelintir orang tertentu.

Menteri Rini Minta ke Pejabat Baru BUMN Lindungi Aset Negara
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri) menyerahkan penghargaan kepada Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kiri). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara(BUMN) Rini Soemarno mengatakan perusahaan-perusahaan berpelat merah memiliki kewajiban untuk melindungi aset negara. Menurut Rini, sejumlah aset yang telah lepas dari jangkauan negara itu saat ini hanya menjadi komoditas yang dinikmati segelintir orang tertentu.

“Tolonglah, jangan sampai kita kehilangan aset seperti Hotel Borobudur, Grand Indonesia, dan lainnya. Selalu pikirkan jangka panjang, bahwa ke depannya masyarakat Indonesia, kita semua, anak cucu kita bisa turut menikmati,” imbau Rini saat berpidato di acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Administrator dan Pengawas di Lingkungan Kementerian BUMN, pada Jumat (7/7/2017) pagi di Jakarta.

Kendati demikian, Rini mengatakan dirinya tidak melarang perusahaan BUMN dalam bekerjasama dengan pihak swasta.

“Boleh, tidak ada masalah dengan itu. Namun melindungi aset merupakan fungsi kita di Kementerian BUMN,” ujar Rini.

Lebih lanjut, Rini sempat bercerita perihal laporan keluhan dari Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro. Berdasarkan laporan tersebut, Rini menyebutkan bahwa pihak swasta mulai mengeluh karena pemerintah dirasa lebih mengutamakan kepentingan perusahaan BUMN.

“Kok BUMN makin berkembang terus? Di mana posisinya swasta?” kata Rini menirukan.

“Terus saya katakan, ya kita harus bangga dong. Karena kita telah melakukan fungsi kita. BUMN harusnya memang lebih mampu dari swasta. Kenapa? Karena BUMN milik kita semua, BUMN milik negara,” imbuh Rini.

Masih dalam kesempatan yang sama, Rini juga menyinggung perihal Direktur Keuangan PT PAL Indonesia Saiful Anwar dan Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Budiono yang diduga terlibat tindak pidana korupsi, serta telah ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) belum lama ini.

“Tolonglah, kita bersama-sama menjaga jangan sampai hal seperti itu terjadi lagi. Marilah saling mengingatkan. Itu tadi jangan lupa, bapak-bapak dan ibu-ibu telah mengucap sumpah. Semoga sumpah itu betul-betul diresapi dan menjadi kehidupan dari bagian kita,” ucap Rini.

“Sehingga mengingatkan kita dalam melangkah, agar selalu cermat dan ingat bahwa kita bekerja untuk bangsa dan negara, serta lebih mementingkan lembaga BUMN, baru yang lain-lain,” ujar Rini lagi.

Pada akhir pidatonya, Rini turut menyisipkan pesan persatuan yang menurutnya dapat menjadi faktor pendorong kemajuan kementerian lembaganya.

“Kita ada di seluruh pelosok Indonesia, untuk itu dalam sehari-hari kita perlu menunjukkan adanya komitmen kebersamaan guna mendukung dan merangkul perbedaan, apapun ras dan agamanya,” kata Rini.

Dalam acara pelantikan pejabat eselon III dan IV tersebut, sejumlah petinggi perusahaan BUMN terlihat hadir. Beberapa di antaranya adalah Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bintang Perbowo dan Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Setyarso.

Baca juga artikel terkait BUMN atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari