Menuju konten utama

Menteri PUPR Tolak Usulan Anies, Proyek LRT Jakarta Juga Dihentikan

Menteri PUPR memastikan proyek LRT Jakarta juga diberhentikan sementara meski menjadi fasilitas penunjang Asian Games 2018.

Menteri PUPR Tolak Usulan Anies, Proyek LRT Jakarta Juga Dihentikan
Pekerja menyelesaikan proyek jalur LRT Kelapa Gading-Velodrome di Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (14/2/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta juga akan berhenti sementara. Proyek ini juga masuk dalam daftar pembangunan infrastruktur berat melayang (elevated) yang dimoratorium atau dihentikan sementara untuk keperluan evaluasi.

Dia menolak usulan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang berharap pemerintah pusat mengecualikan pembangunan LRT Jakarta dari daftar moratorium proyek infrastruktur elevated.

Basuki memastikan penghentian sementara proyek infrastruktur melayang berlaku di seluruh Indonesia untuk keperluan evaluasi. Ia mencontohkan penghentian sementara itu juga mencakup proyek tol di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Jembatan di Papua, hingga jalur LRT dan MRT yang elevated.

"No (tanpa terkecuali di Jakarta), itu (evaluasi) penanggung jawabnya Kementerian PUPR. Ini perintah presiden untuk dievalusi," ujar Basuki di Kementerian PUPR Jakarta pada Selasa (20/2/2018).

Anies sudah menyampaikan berharap pengerjaan jalur LRT Jakarta tetap berlanjut meski pemerintah pusat memoratorium semua proyek infrastruktur melayang. Dia beralasan proyek LRT itu harus selesai sebelum pelaksanaan Asian Games 2018. Rencananya, kereta LRT sampai di Jakarta pada April mendatang. Sementara pemasangan kereta di atas relnya ditargetkan rampung pada Mei-Juni 2018.

Namun alasan Anies bahwa LRT Jakarta merupakan fasilitas penunjang Asian Games tidak diterima oleh Kementerian PUPR. Menurut Basuki, proyek LRT Palembang, yang menjadi fasilitas penunjang Asian Games 2018, juga dihentikan sementara.

Dia juga memastikan Kementerian PUPR akan mengutamakan proses evaluasi terhadap proyek-proyek infrastruktur melayang, yang termasuk kategori prioritas, agar bisa lekas kembali berjalan.

"Kami akan perhitungkan. Ini kan enggak mungkin setahun berhenti. Nanti kan prioritas mana yang akan dievalusi duluan," kata Basuki.

Basuki menambahkan selama proyek mengalami masa pemberhentian sementara, pekerjaan konstruksi yang berlangsung di bawah tetap diizinkan berjalan seperti biasa. Penghentian sementara hanya berlaku untuk pengerjaan bagian bangunan yang berada di atas permukaan atau melayang.

Sementara itu, Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Aryani mengatakan kebijakan pemerintah yang menghantikan sementara proyek infrastruktur melayang, termasuk jalan tol Jakarta-Cikampek elevated, tidak akan menimbulkan kerugian.

"Karena kan enggak berhenti seterusnya. Yang penting kami aktif supaya review (evaluasi) segera dan jalan lagi. Kami memberikan keyakinan metode kami ini (layak), Insya Allah enggak terlalu lama dimoratorium," ujar Desi. "Jadi, ada waktu tunggu-menunggu kan, toh pekerjaan itu tetap berjalan, kan banyak tol Jasa Marga sejajar tanah."

Baca juga artikel terkait PROYEK LRT atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom