Menuju konten utama

Menteri PPN Klaim 135 Indikator Program SDGs Tercapai

Menteri PPN Suharso Monoarfa menjelaskan terdapat 135 indikator dari total 216 indikator program tujuan pembangunan berkelanjutan 2021-2024 telah tercapai.

Menteri PPN Klaim 135 Indikator Program SDGs Tercapai
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kanan) didampingi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri rapat kabinet terbatas dengan Presiden Joko Widodo tentang Percepatan Transformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (25/8/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.

tirto.id - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menuturkan terdapat 135 indikator atau 63 persen dari total 216 indikator program tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2021-2024 telah tercapai. Hal tersebut disampaikan Suharso dalam Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022, Selasa (18/10/2022).

“Indikator SDGs per 31 Desember 2021 hasilnya menunjukkan lebih dari separuh atau 63 persen dari total 216 indikator SDGs yang tersedia datanya telah tercapai target sesuai yang telah ditetapkan,” kata Suharso dikutip dari Antara.

Suharso menuturkan 216 indikator SDGs berasal dari empat pilar yaitu 59 indikator pilar sosial, 75 indikator pilar ekonomi, 54 pilar lingkungan serta 28 pilar hukum dan tata kelola. Sementara itu, dari 135 indikator target SDGs yang tercapai sebanyak 31 indikator berasal dari pilar sosial, 47 indikator dari pilar ekonomi, 42 indikator dari pilar pembangunan lingkungan serta 15 indikator dari pilar hukum dan tata kelola.

Kemudian, dari 31 indikator pilar sosial yang telah tercapai di antaranya mengenai ketersediaan obat esensial di fasilitas kesehatan. Hal itu seiring adanya peningkatan dan mencapai target nasional yaitu dari 92,12 persen pada 2020 menjadi 92,33 persen pada 2021.

Terkait mengenai proporsi peserta BPJS Kesehatan yakni cakupan kepesertaan program ini pada pekerja baik informal dan formal meningkat signifikan yaitu pada 2021 sebesar 53,98 persen terhadap pekerja formal dan 8,14 persen terhadap pekerja informal. Selanjutnya, untuk 47 indikator pilar ekonomi yang tercapai di antaranya mengenai nilai intensitas energi primer yang mengalami penurunan bahkan melampaui target.

Target intensitas energi primer pada 2020 sebanyak 139,5 dan realisasinya sebanyak 133,7. Lalu target pada 2021 sebanyak 138 dengan realisasi 133,9.

“Ini menunjukkan di tengah aktivitas ekonomi ternyata efisiensi tetap terjaga dalam penggunaan energi,” ujar Suharso.

Suharso menjelaskan indikator pilar ekonomi yang juga tercapai adalah mengenai capaian total pendapatan pemerintah terhadap proporsi Produk Domestik Bruto (PDB) ternyata melampaui target. Kemudian dari 42 indikator pilar pembangunan lingkungan diantaranya terkait luas konservasi perairan yang meningkat dari 24,1 juta hektar menjadi 28,4 juta hektar pada 2021.

Suharso mengatakan potensi penurunan emisi gas rumah kaca pada 2021 yang melampaui target pun turut menjadi salah satu indikator pilar pembangunan lingkungan yang telah tercapai.

Sementara dari 15 indikator pilar hukum dan tata kelola yang telah tercapai di antaranya mengenai angka survei pelaku anti korupsi (SPAK) terus mengalami kemajuan yakni dari 2020 sebesar 3,84 menjadi 3,88 pada 2021.

“Indeks reformasi birokrasi juga telah tercapai baik di tingkat kementerian/lembaga, provinsi maupun kabupaten dan kota,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait SDGS

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin