Menuju konten utama

Menteri Basuki Terjunkan Tim Pencari Penyebab Banjir Jabodetabek

Dengan mencari penyebab banjir, tim ini diharapkan mengantisipasi banjir menjelang puncak curah hujan yang tinggi pada pertengahan Januari.

Menteri Basuki Terjunkan Tim Pencari Penyebab Banjir Jabodetabek
Warga membersihkan rumahnhya pascabanjir yang melanda Kompleks IKPN Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta, Jumat (3/1/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerjunkan 280 pegawainya untuk melakukan survei mencari penyebab banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) awal Januari 2020 ini.

Dengan mencari penyebab banjir, tim ini diharapkan bisa mengantisipasi banjir, terlebih menjelang puncak curah hujan yang tinggi pada pertengahan Januari ini.

"Saya hari ini menerjunkan 280 pegawai ke 180 titik. Dua hari ini mereka survei penyebab banjirnya," kata Basuki ditemui di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020) seperti dikutip dari Antara.

Basuki mengatakan penyebab banjir yang disurvei meliputi rusaknya pompa atau tanggul yang jebol. Ia mencontohkan dua tanggul yang jebol di perumahan Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat.

Nantinya, tim ini akan mencatat seluruh penyebab banjir untuk dibahas pada Senin (6/1/2020) mendatang. Selanjutnya, Basuki mengatakan Kementerian PUPR akan melakukan evaluasi infrastruktur di kawasan titik banjir.

"Di Kemang Pratama ada dua yang jebol, di tempat lain, misalnya pompa yang rusak, kami akan menginventarisasi, Senin (6/1) akan kita kerjakan, karena ngejar tanggal 11 yang katanya mau jadi (puncak hujan), 11-12-13-14-15 (Januari) kan, itu kami akan persiapan di situ," katanya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab mengatakan potensi hujan rendah dan lebat masih ada sampai sepekan ke depan.

"Dan yang perlu kita cermati saat ini adalah bahwa ini Jabodetabek belum memasuki puncak musim hujan. Jadi kita masih awal. BMKG akan menginformasikan 'warning' [peringatan] itu tiga jam sebelum kejadian, seperti halnya kami infokan ke masyarakat," tuturnya.

Dia mengimbau masyarakat untuk tetap berjaga-jaga karena intensitas hujan sedang dan lebat di Jabodetabek masih ada sampai dengan tujuh hari ke depan. Apalagi, pada 5-6 Januari 2019, diperkirakan ada air pasang.

Baca juga artikel terkait BANJIR 2020

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto