tirto.id - Banyaknya striker asing di Liga 1 yang kerap jadi pemain inti bikin Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Zainudin Amali gelisah. Menurutnya, kondisi ini terjadi lantaran klub lebih fokus pada prestasi dan menomorduakan pembinaan pemain muda.
“Saya melihat, atau berdasarkan pengamatan saya, harus sampaikan sangat susah kita mencari pemain depan. Karena rata-rata klub lebih memercayakan pemain depan ke pemain asing,” katanya seperti dilansir Antara, Senin (15/6/2020) malam.
Kendati demikian, kata Zaenudin, bukan berarti dirinya anti terhadap pemain asing. Akan tetapi, pria asal Gorontalo itu ingin para pemain asing tersebut dapat memberikan ilmunya kepada para pemain lokal.
Labih lanjut, Zainudin berujar alasan dari kalah saingnya striker-striker lokal di Liga 1 lantaran kurangnya kompetisi sejak usia dini. Oleh karena itu, salah satu solusinya, ia akan kembali menggulirkan Liga Berjenjang Kemenpora untuk memfasilitasi para pemain muda.
“Ke depan harus kita atur, pemain kita harus jadi pemain inti baik Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Di luar itu [pemain asing] untuk transfer pengetahuan mereka supaya profesionalisme anak-anak kita terpacu,” tambahnya.
“Kompetisi perlu pematangan, tontonan masyarakat, dan mengembangkan industri sepak bola. Tapi kompetisi bukan melulu bisnis tapi ada motivasi lain bagaimana kita menghasilkan timnas yang baik dari hasil bergulirnya kompetisi itu,” kata dia.
Deretan Top Skor di Liga 1
Kekhawatiran Zainudin Amali mengenai dominannya penyerang asing di Liga 1 memang terbukti. Musim lalu, striker Persija asal Kroasia, Marko Simic, sukses menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 28 gol.
Meski di urutan kedua ditempati penyerang timnas Indonesia, Beto Goncalves (18 gol), tetapi sebenarnya penggawa Madura United tersebut berstatus pemain naturalisasi. Adapun peringkat ketiga ditempat striker Persela asal Brasil, Alex Goncalves dengan koleksi 17 gol.
Sementara pada musim 2018, striker PS TIRA asal Serbia, Aleksandar Rakic, menjadi pemain asing yang jadi pencetak gol terbanyak dengan catatan 21 gol. Di bawahnya, masing-masing ditempati oleh David da Silva (Brasil), Marko Simic (Kroasia), dan Ezechiel N’Douassel (Chad).
Masih pada musim yang sama, pemain lokal yang ikut bersaing di deretan top skor yaitu penyerang Barito Putera, Samsul Arif dengan catatan 14 gol. Terakhir kali pemain lokal yang sukses menjadi top skor terjadi pada musim 2013 lewat penyerang Persipura, Boaz Solossa dengan 25 gol.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Ibnu Azis