tirto.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengadakan komunikasi via telepon pada Sabtu (8/4/2017) untuk membahas situasi terkini usai AS melancarkan serangan terhadap pangkalan udara Suriah, demikian menurut Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Sebagaimana dikutip Reuters, Lavrov mengatakan bahwa "serangan terhadap sebuah negara yang pemerintahannya sedang melakukan perlawanan terhadap aksi terorisme, hanya akan membantu peran para ekstrimis, dan menciptakan ancaman tambahan untuk keamanan lokal dan internasional."
Ia juga mengatakan kepada Tillerson bahwa pernyataan yang menyebutkan militer Suriah menggunakan senjata kimia di Provinsi Idlib pada 4 April lalu, tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, demikian sebagaimana dilaporkan ulang Antara. Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa Lavrov dan Tillerson sepakat untuk melanjutkan diskusi mengenai Suriah secara pribadi. Tillerson akan mengunjungi Moskow pekan depan untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Rusia.
Serangan udara menewaskan setidaknya 18 orang termasuk lima anak-anak di Provinsi Idlib, Suriah, menurut laporan Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah dan layanan keselamatan pertahanan sipil. Jumlah korban tewas akibat serangan udara di Urum al-Joz diperkirakan akan bertambah, kata organisasi pemantau yang berbasis di Inggris itu. Mereka melaporkan situasi perang menggunakan jaringan berbagai sumber dari Suriah.
Pertahanan Sipil, yang beroperasi di wilayah yang dikuasai pemberontak, mengatakan dalam akun Twitter mereka bahwa dua serangan udara di kota Urum al-Joz pada Sabtu, telah membunuh 19 orang dan melukai 22 lainnya. Puluhan orang tewas dalam serangan yang diduga menggunakan zat kimia pada Selasa (4/4/2017) di kota Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, Suriah.
Amerika Serikat melancarkan serangan peluru kendali jelajah dengan sasaran pangkalan udara Suriah, untuk menanggapi serangan pada Selasa. Pemerintah Suriah menyangkal bertanggung jawab atas serangan itu.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan