tirto.id - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Rabu (13/12/2017) di Istanbul Turki diharapkan menghasilkan komunike final dan resolusi. Hasil final ini diharapkan menyerukan pesan kuat bahwa OKI tidak bisa menerima dan mengecam pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Paling tidak sampai Selasa siang, 'outcome' dokumen yang akan dihasilkan ada dua, satu dalam bentuk komunike final, kedua dalam bentuk resolusi," kata Retno Marsudi di Istanbul, Selasa (12/12/2017) malam.
Ia menyebutkan hingga Selasa malam, negosiasi masih terus jalan sesuai dengan laporan Dirjen Multilateral Kemenlu yang melaporkan mengenai bentuk hasil KTT LB OKI itu.
"Komunike final adalah isinya 'political statement', 'political call', sementara resolusi sudah lebih rinci mengenai tindak lanjutnya," katanya.
Ia menyebutkan pada Senin (11/12/2017), ia telah melakukan pembicaraan dengan Menlu Jordania dan Menlu Palestina mengenai persiapan KTT LB OKI. Kedua Menlu itu juga memberi informasi mengenai hasil dari pertemuan Liga Arab.
"Nah, untuk persiapan KTT LB OKI, kita sepakat untuk mengusulkan bahwa hasil dari KTT ini hendaknya mengirimkan pesan yang kuat mengenai posisi negara-negara OKI dan saat yang sama juga menunjukkan kesatuan sikap dari negara-negara OKI," katanya.
Menurut dia, KTT LB OKI juga membahas mengenai tindak lanjut sebagai sesuatu yang bisa dijalankan. "Buat apa kita menghasilkan sesuatu yang kelihatannya sangat kuat pesannya tetapi sulit ditindaklanjuti," katanya.
"Karena itu, kita sepakat mengusulkan dan tadi sudah diusulkan bahwa hal-hal hal yang masuk dalam resolusi adalah hal-hal yang bisa diimplementasikan," katanya.
Menlu Retno menyebutkan hal itu yang disepakati sampai saat ini. Ia masih menunggu hasil akhir dari negosiasi dan berharap tidak ada yang tersisa yang harus diambilalih para Menlu yang akan melakukan pertemuan pada Rabu mulai pukul 08.30 waktu setempat.
Ia menjelaskan terkait KTT LB OKI ada dua acara, satu pertemuan para Menkeu mulai 08.30 sampai 10.30 waktu setempat, kemudian pertemuan tingkat pemimpin mulai pukul 11.00 sampai 13.00 waktu setempat.
Di sela KTT LB OKI, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lain.
"Kita belum bisa menyampaikan dengan kepala negara mana karena masih dalam penjajakan karena saat beliau bisa, kepala negara lain tidak bisa, kita mengupayakan waktu yang pas," katanya.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri