tirto.id - Menter Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengonfirmasi korban meninggal akibat gempa di Cianjur sebanyak 162 orang. Pemerintah hingga kini terus memutakhirkan data korban akibat gempa bermagnitudo 5,6 tersebut.
"Untuk angka sementara sekitar 162 orang meninggal dunia," kata Muhadjir di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022) pagi.
Muhadjir mengatakan pemerintah akan membuka posko penanganan bencana utama di kantor Bupati Cianjur. Ia memastikan pemerintah akan mempercepat penanganan gempa di Cianjur lewat status tanggap darurat bencana.
Muhadjir merinci Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menggelontorkan anggaran Rp5 miliar, Pemerintah Provinsi Jawa Barat Rp20 miliar, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rp1,5 miliar untuk penanganan bencana gempa di Cianjur.
Menurut Muhadjir, saat ini pemerintah fokus pada evakuasi korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan. Pemerintah mengerahkan sejumlah alat berat untuk proses evakuasi tersebut.
Di sisi lain, pemerintah akan mulai melakukan pendataan, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana secara paralel.
Muhadjir turut berduka atas korban yang meninggal akibat gempa di Cianjur. Ia mendoakan semoga korban meninggal tersebut mati syahid.
"Kemudian keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata dia.
Data yang disampaikan Muhadjir sama dengan dengan yang dilaporkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yakni 162 korban meninggal akibat gempa di Cianjur. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mencatat hingga Senin (21/11/2022) malam, 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi di 14 titik pengungsian
Data berbeda disampaikan oleh BNPB per Selasa pukul 09.55 WIB, yakni korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur sebanyak 103 jiwa. BNPB juga mencatat 377 orang luka-luka dan 7.060 warga mengungsi ke beberapa titik.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan