Menuju konten utama

Menkes Serukan Aksi Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek menyerukan pentingnya kerjasama antarnegara South East Asia Regional Organization (SEARO) untuk membangun ketahanan kesehatan dalam skala internasional.

Menkes Serukan Aksi Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim
(Ilustrasi) Menkes Nila Moeloek (kiri) didampingi mensos khofifah indar parawansa (kanan) dan menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yohana yambise (tengah) mengikuti rapat kerja dengan komisi viii di komplek parlemen, senayan, jakarta, kamis (21/7). antara foto/m agung rajasa/nz/16

tirto.id - Kementerian Kesehatan RI di hadapan perwakilan negara-negara dunia, menyerukan “rencana aksi kesehatan dalam mengahadapi perubahan iklim” untuk menangani bencana dan penyakit menular sebagai dampak dari pemanasan global, Jumat (8/9/2017).

Menteri Kesehatan Nila Moeloek melalui keterangan tertulisnya dalam diskusi meja bundar seluruh Menteri Kesehatan anggota South East Asia Regional Organization (SEARO) terkait Upaya Membangun Sistem Ketahanan Kesehatan terhadap Perubahan Iklim di Maladewa, menyatakan bahwa kerja sama antarnegara anggota SEARO penting untuk membangun ketahanan kesehatan dalam skala lintas negara atau internasional.

“Pentingnya kerjasama negara-negara anggota SEARO dalam membangun sistem ketahanan kesehatan terhadap perubahan iklim,” kata Menkes.

Menurut Nila, pemerintah siap untuk berbagi pengalaman terbaik terkait langkah penanganan bencana dan penyakit menular yang disinyalir mengalami peningkatan karena adanya perubahan iklim.

Para Menteri kesehatan anggota SEARO menyampaikan pandangan yang sama mengenai pentingnya kerjasama dalam penanganan kesehatan akibat perubahan iklim terhadap kesehatan saat menghadiri pertemuan di Maladewa hari Kamis (7/9/2017) lalu.

“Berbagai kebijakan dan program telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dalam kesiapan menghadapi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan,” ungkap Menkes.

Kebijakan dan program tersebut yakni adanya Permenkes Nomor 1018 Tahun 2011 tentang Strategi Adaptasi Sektor Kesehatan terhadap Dampak Perubahan Iklim, dan Kepmenkes Nomor 035 Tahun 2012 tentang Pedoman Identifikasi Faktor Risiko Kesehatan akibat Perubahan Iklim.

Selain itu, program lain yang dilakukan oleh Kemenkes RI adalah sosialisasi dan advokasi strategi adaptasi perubahan iklim, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk adaptasi perubahan iklim, serta kajian pemetaan kerentanan untuk penyakit malaria dan demam berdarah di lima provinsi di Indonesia.

Baca juga artikel terkait ORGANISASI KESEHATAN DUNIA atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo