Menuju konten utama

Menikmati Gerhana Matahari Total dengan Media Minimalis

Gerhana matahari total yang akan terjadi Rabu, (9/3/2016), ternyata dapat dinikmati masyarakat awam dengan cara yang unik dengan menggunakan beberapa alat sederhana, seperti rol film, bekas rontgen maupun kertas HVS sebagai media untuk melihat fenomena langka tersebut.

Menikmati Gerhana Matahari Total dengan Media Minimalis
Warga mencoba kacamata Gerhana Matahari Total yang dijual pedagang keliling di Kota Lhokseumawe, Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad

tirto.id - Gerhana matahari total yang akan terjadi Rabu, (9/3/2016), ternyata dapat dinikmati masyarakat awam dengan cara yang unik dengan menggunakan beberapa alat sederhana, seperti rol film, bekas rontgen maupun kertas HVS sebagai media untuk melihat fenomena langka tersebut.

Seperti diketahui, melihat matahari secara langsung maupun saat gerhana dapat menyebabkan kerusakan pada retina. Hal tersebut dapat terjadi karena karena mata akan mengalami transisi yang cukup ekstrim selama proses gerhana matahari total berlangsung.

Saat gerhana matahari total terjadi, pupil mata akan membesar untuk menangkap sinar sebanyak mungkin untuk menyesuaikan suasana yang gelap. Ketika fase total berakhir, cahaya matahari akan kembali terang. Fase terakhir inilah yang dinilai paling membahayakan mata.

Resiko kerusakan pada mata dapat diminimalisir dengan penggunaan kacamata hitam, rol film dan bekas rontgen. Alat-alat sederhana tersebut memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai alat mediasi sehingga mata tidak terlalu silau ketika menatap matahari secara langsung. Namun penting untuk diingat, media minimalis ini tidak cukup aman untuk melihat gerhana secara terus menerus karena tidak dilengkapi dengan pelindung sinar ultraviolet.

Dikutip dari BBC pada hari Minggu, (6/3/2016), gerhana matahari dapat dilihat dengan cara unik lainnya, yaitu menggunakan dua buah kertas HVS. Caranya adalah dengan melubangi salah satu kertas dengan jarum kemudian meletakan kedua kertas secara sejajar. Saat salah satu kertas menghadap matahari, maka pantulannya akan terlihat di kertas lainnya. Proyeksi sederhana ini sering disebut dengan proyeksi lubang jarum.

Sebagaimana diketahui, gerhana matahari total akan melintas di beberapa daratan di Indonesia, antara lain Bengkulu, Palembang, Jambi, Bangka Belitung, Palangkaraya, Sampit, Balikpapan, Kalimantan Barat, Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Sulawesi Barat dan Halmahera.

Di wilayah barat Indonesia, gerhana matahari akan dimulai pada pukul 06.19 WIB dan berakhir pada pukul 08.30 WIB. Gerhana mencapai puncak pada pukul 07.21 WIB. Menyaksikan gerhana akan lebih leluasa dilakukan di area terbuka yang tidak terhalang gedung tinggi, seperti pesisir pantai.

Baca juga artikel terkait GERHANA atau tulisan lainnya

Reporter: Rima Suliastini