tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tetap berlanjut usai Sriwijaya menyatakan serius memutus kerja sama dengan Garuda Indonesia.
Audit tersebut akan membuktikan kebenaran klaim kerugian Sriwijaya terus memburuk akibat kerja sama dengan Garuda Indonesia Group.
“[Audit] tetap dilanjutkan," ujar Budi kepada wartawan saat ditemui di Kemenko Maritim Senin (11/11/2019).
Audit yang dilakukan BPKP ini berasal dari kesepakatan Garuda dan Sriwijaya dalam rapat di Kemenko Maritim Kamis (7/11/2019) pekan lalu. Alasannya, dua perusahaan memiliki klaim berbeda atas kondisi utang Sriwijaya.
Budi menyatakan usai keputusan Sriwijaya itu, maskapai ini masih boleh melakukan operasi. Lagi pula Sriwijaya Air memiliki hak untuk mengelola sendiri usahanya tanpa harus bekerja sama.
Hanya saja Kemenhub meminta agar aspek keselamatan tetap diperhatikan jika operasional kini sepenuhnya di tangan Sriwijaya.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah juga akan mengawasi operasional Sriwijaya di bandara-bandara yang menjadi tujuan dan asal penerbangan.
“Kami meminta mereka mempersiapkan dengan baik karena kalo penerbangan berkaitan dengan safety kami sudah merapat dengan mereka khususnya Dirjen Perhubungan Udara dan syarat-syarat yang dibutuhkan sudah ada jadi untuk operasional mereka bisa dilakukan," ucap Budi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana