Menuju konten utama

Mengintip Jurus Para Cagub & Cawagub Jabar Jelang Debat Malam Ini

Para calon kepala daerah Jawa Barat tidak akan menanggapi pertanyaan yang bersifat serangan pribadi.

Mengintip Jurus Para Cagub & Cawagub Jabar Jelang Debat Malam Ini
Ahmad Heryawan bersama Ketua KPU Arief Budiman, Komisioner Bawaslu RI Rahmat Bagja berbincang dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat Yayat Hidayat disela-sela Peluncuran perhelatan Pilgub Jabar 2018, Selasa (5/12/2017). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Debat perdana pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub dan cawagub) Pilkada Jawa Barat 2018 akan berlangsung Senin (12/3) malam ini. Empat pasangan cagub dan cawagub siap beradu visi misi tentang solusi mengatasi berbagai persoalan di Jawa Barat.

Mereka adalah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul (nomor urut 1), TB Hasanuddin-Anton Charliyan (nomor urut 2), Sudrajat-Akhmad Syaikhu (nomor urut 3), dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (nomor urut 4).

Apa saja strategi mereka menyiapkan diri jelang debat?

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku tidak melakukan persiapan khusus menghadapi debat nanti malam. Satu-satunya materi yang ia pelajari hanya angka-angka statistik seperti indeks pembangunan manusia (IPM) Jawa Barat.

“Tidak menyiapkan apa-apa,” kata Dedi Mulyadi kepada Tirto, Senin (12/3).

Dedi merasa perjalanannya berkeliling Jawa Barat sudah menjadi modal untuk menghadapi debat. Ia banyak mendapat masukan dan solusi mengenai berbagai persoalan di setiap daerah yang ada di Jawa Barat. “Kan esensi pembangunan itu lihat, dengar, rasakan. Saya hampir tiap hari keliling jadi paham solusi banjir, bencana alam, kemiskinan tenaga kerja,” ujar Dedi.

Pengalaman memimpin birokrasi sebagai bupati Purwakarta menjadi modal penting Dedi saat menghadapi debat. Ia mengatakan salah satu manfaat penting dari memimpin birokrasi adalah kemampuan memahami aspek fiskal atau keuangan.

Menurutnya banyak kepala daerah gagal mewujudkan program pembangunan lantaran tidak memahami aspek tata kelola penggunaan dan belanja anggaran daerah. Kebanyakan kepala daerah hanya setuju apa yang menjadi masukan dari para stafnya.

“Dampaknya pembangunan berjalan di tempat,” kata Ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Barat ini.

Ia dan Deddy Mizwar tidak menggelar simulasi menghadapi debat nanti malam. Pembagian peran antara dirinya dengan Deddy dalam menjawab pertanyaan berdasarkan masing-masing kemampuan. Pihak yang merasa paling menguasai persoalan akan menjawab pertanyaan.

“Nantikan di forum keliatan ini feeling siapa yang jawab. Tinggal dicubit-cubit saja (kode), jawab silakan,” ujar Dedi.

Menurut Dedi esensi pertanyaan debat nanti malam, tidak akan jauh berbeda dengan debat-debat calon kepala daerah sebelumnya. Aspek pertanyaan menurut perkiraannya akan mengacu pada persoalan ekonomi politik, pertahanan, dan anggaran. Ia memastikan tidak akan meladeni pertanyaan yang menyerang pribadi.

“Kalau ada serangan pribadi biarin saja enggak usah diobatin. Jadi fokus saja pada visi misi,” kata cawagub yang diusung Golkar dan Partai Demokrat ini.

“Kalau ditonjok kita menghindar saja daripada ditangkis kalau ditangkis sakitnya masih ada.”

Calon wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 1 Uu Ruzhanul Ulum memperkirakan berbagai pertanyaan debat akan lebih banyak dijawab oleh Ridwan Kamil selaku cagub. Hal ini karena Ridwan Kamil menurut Uu sudah lebih terbiasa tampil di media.

"Kalau saya kan masih agak gugup dengan media," kata Uu kepada Tirto.

Uu mengatakan setiap jawaban Ridwan telah dibahas dan disepakati oleh dirinya maupun tim pemenangan. Menurut Uu peran lebih Ridwan dalam menjawab pertanyaan menggambarkan filosofi kepemimpinan yang akan mereka bangun nanti. Ia dan Ridwan akan menjalankan pembangunan secara kolektif yang berarti bekerja sama sesuai pembagian tugas dan peran jabatan.

“Sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing. Kang Emil (Ridwan Kamil) bagaimana, saya bagaimana,” ujar Bupati.

“Ego pribadi akan kami kesampingkan, kebanggaan kami melayani umat masyarakat.”

Uu mengaku tidak melakukan persiapan khusus menghadapi debat nanti malam. Ia merasa pengalamannya memimpin Kabupaten Tasikmalaya dan Ridwan Kamil memimpin Kota Bandung merupakan modal penting menjawab berbagai persoalan di Jawa Barat, termasuk dalam debat nanti malam.

Ia menambahkan tidak akan meladeni pertanyaan dari lawan debat yang mengarah pada serangan pribadi. Ia akan fokus pada jawaban-jawaban soal visi dan misi.

“Saya tidak akan melawan black campaign baik yang bersifat pribadi dan paket. Karena masyarakat Jabar sudah paham demokrasi dan pandai memilih,” kata cawagub yang diusung Nasdem, PPP, PKB, dan Hanura ini.

Sementara itu, Sudrajat, cagub yang diusung Gerindra dan PKS ini mempersiapkan debat malam nanti dengan membaca buku. Ia berharap buku yang dibaca dapat membantu mengatasi berbagai pertanyaan saat debat.

“Jelang debat, persiapannya paling saya banyak baca buku, baca buku yang berhubungan dengan Jawa Barat. Jadi baca sana baca sini, baca tentang Jawa Barat,” kata Sudrajat seperti diberitakan Antara.

Selain membaca buku, Sudrajat berusaha menjaga kesehatan agar tampil prima dalam debat. “Jaga kesehatan tentunya, karena biar pas hari 'H' bisa all out,” kata Sudrajat yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu.

Ajang debat menurut Sudrajat bukan cuma soal unjuk pengetahuan tentang Jawa Barat. Menurutnya debat malam nanti akan menjadi sarana memperkenalkan visi dan misi yang ia usung bersama Syaikhu.

“(Pematangan visi misi) itu sudah berulang-ulang, tinggal nanti ekspolarasi kemudian ada langkah-langkah yang akan saya utarakan,” katanya.

Abdy Yuhana, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Tb Hasanuddin—Anton akan memaksimalkan durasi debat yang tidak lama dengan optimal. Pasangan Hasanuddin-Anton akan fokus mempelajari persoalan-persoalan di Jawa Barat. Dari temuan persoalan di Jawa Barat Tb Hasanuddin—Anton memberikan solusi

“Karena durasi waktu debat yang terbatas, kami menyiapkan hal yang mendasar saja terkait problem masyarakat Jawa Barat, lalu inventarisasi masalahnya, serta solusi dan penyelesaian dari masalah tersebut,” kata Abdy.

Abdy mengklaim pasangan Hasanuddin-Anton telah mengunjungi seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Dari kunjungan itu, yang mengusung slogan berakronim "Hasanah" ini telah mengetahui persoalan dan solusi di tanah pasundan.

“Hasil kunjungan itu muncul harapan dari masyarakat untuk Jawa Barat lebih baik,” kata Abdy.

Abdy mengatakan timnya telah membuat simulasi debat bagi Hasanuddin-Anton agar bisa menjawab secara tepat sesuai durasi waktu yang disediakan.

“Kita perlu simulasikan agar hal nonteknis tidak perlu terjadi. Tapi, kami percaya dengan pengalaman Kang Hasan dan Kang Anton, hal-hal tersebut bisa tereliminasi secara sendirinya," kata seperti diberitakan Antara.

Abdy menambahkan pasangan Hasanuddin-Anton tidak akan meladeni pertanyaan yang bersifat serangan pribadi. Ia beralasan Hasanuddin-Anton ingin fokus menyampaikan gagasan membangun Jawa Barat.

“Kalau ada serangan mengenai personal, kami tak akan terpengaruh, yang penting visi-misi pasangan Hasanah tersampaikan kepada masyarakat,” ujar Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat ini.

Debat pasangan cagub-cawagub Jawa Barat akan di gelar di gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), ITB, Bandung Jawa Barat, Senin (12/3). Debat akan mengangkat tema ekonomi, politik, pemerintahan daerah, infrastruktur, hukum, pertahanan dan keamanan, industri, perdagangan dan teknologi, umum dan koperasi.

Rencananya acara debat akan dimulai pada pukul 19.30 WIB dalam durasi 120 menit dan disiarkan langsung oleh Kompas TV. Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi akan memandu jalannya debat yang dibagi dalam enam segmen.

KPUD Jawa Barat selaku panitia penyelenggara debat telah menyiapkan 1.600 kursi dengan alokasi 400 kursi bagi masing-masing pendukung calon dan 300 kursi undangan.

Profil dari masing-masing kandidat bisa dibaca pada artikel berikut:

1. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul

2. TB Hasanuddin-Anton Charliyan

3. Sudrajat-Akhmad Syaikhu

4. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Infografik tunggal Visi misi calon pemimpin jawa barat

Baca juga artikel terkait DEBAT PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari Muhammad Akbar Wijaya

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Akbar Wijaya
Penulis: Muhammad Akbar Wijaya
Editor: Muhammad Akbar Wijaya