tirto.id - Pasangan Mayor Jenderal (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu merupakan satu-satunya peserta Pilkada 2018 Jawa Barat berlatar belakang militer-sipil. Pasangan ini diusung tiga partai politik: PKS, Gerindra, dan PAN.
Sudrajat aktif sebagai tentara sejak 1972 hingga 2005. Ia sempat menjadi Kepala Pusat Penerangan TNI dan Staf Ahli Panglima TNI. Setelah pensiun dari TNI, Sudrajat menjadi Duta Besar China dan Mongolia pada 2006-2009.
Syaikhu mengawali karir politiknya saat menjadi anggota DPRD Kota Bekasi 2004-2009. Sebelumnya, ia menjadi auditor di BPKP Perwakilan Sumatera Selatan. Saat ini, Syaikhu merupakan Wakil Wali Kota Bekasi dan menjabat sejak 2013.
Di Pilkada Jabar 2018 pasangan ini mengusung tagline "Asyik" yang berasal dari akronim nama keduanya. Berdasarkan dokumen kandidat yang diunduh dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), tak ada penjelasan visi apa yang diusung pasangan ini. Namun, Sudrajat-Syaikhu memiliki lima misi yang ditawarkan ke pemilih.
Pertama, mereka ingin membangun manusia Jawa Barat yang Agamis, Sehat, dan Unggul. Kedua, mereka hendak meningkatkan kesejahteraan melalui penumbuhan dan pemerataan ekonomi yang berdaya saing berbasis kerakyatan dan potensi lokal.
Ketiga, Sudrajat-Syaikhu ingin mengembangkan infrastruktur modern, humanis, dan berkelanjutan untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan potensi sumber daya alam dan lingkungan.
Keempat, misi mereka membangun masyarakat yang bergotong royong, toleran, dan harmoni selaras nilai budaya Jawa Barat yang luhur.
"Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang profesional, melayani dan partisipatif melalui kepemimpinan yang teladan, mengayomi dan merakyat," bunyi misi kelima Sudrajat-Syaikhu.
Berlanjutnya Koalisi DKI Jakarta di Jawa Barat
Sudrajat ditunjuk menjadi cagub Jawa Barat oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Deklarasi dukungan baginya dibacakan 9 Desember 2017.
Prabowo mengaku kepastian diusungnya Sudrajat muncul setelah konsultasi dengan para pemimpin daerah, kiai, habib, cendekiawan di Jawa Barat. Ia juga berkata, alasannya mengusung Sudrajat karena merupakan putra asli Jawa Barat yang berasal dari daerah Sumedang.
"Kalau kata singkatan sekarang USA, Urang Sunda Asli," kata Prabowo, 9 Desember 2017.
Setelah Gerindra mengusung Sudrajat, PAN dan PKS ikut memberikan dukungan. PKS bahkan mengutus kadernya yakni Syaikhu sebagai pasangan Sudrajat. Deklarasi dukungan ketiga parpol itu disampaikan 27 Desember 2018.
Bergabungnya Gerindra, PAN, dan PKS dalam satu koalisi di Pilkada Jawa Barat mengingatkan publik ke Pilkada DKI Jakarta 2017. Pada putaran kedua Pilkada ibu kota, ketiga parpol itu juga berada di koalisi pendukung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Sudrajat-Syaikhu mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Aher merupakan Kepala Daerah dari PKS, sedangkan Sandiaga merupakan kader Gerindra.
Meski mendukung pasangan "Asyik" agar menang Pilkada, Sandiaga tak akan menjadi juru kampanye di hari kerja. Ia beralasan tak ingin meninggalkan pekerjaannya di DKI Jakarta.
Berbeda dengan Sandiaga, Aher memastikan hendak mengambil cuti agar bisa menjadi juru kampanye Sudrajat-Syaikhu. Dikutip dari Antara, Aher berniat cuti saat kampanye terbuka dilakukan. Dukungan pada pasangan ini juga diberikan Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama. Raja Dangdut itu sempat mendukung Anies-Sandi pada Pilkada DKI 2017. Dikutip dari Antara, Sudrajat mengklaim, selain Rhoma tokoh lain yang juga memberi dukungan adalah Ketua PBB Yusril Ihza Mahendra.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Muhammad Akbar Wijaya
