tirto.id - Pandemi membuat banyak orang takut melakukan investasi. Bagi mereka, berinvestasi di kala krisis bukanlah hal yang tepat. Namun, benarkah demikian?
Dalam artikelnya di Forbes, Jonathan Boyar menjelaskan bahwa sebelum dilanda Covid-19, dunia sedikitnya pernah sembilan kali dihajar krisis.
Meski demikian, catatan Dow Jones Industrial Average—salah satu indeks pasar saham tertua di Amerika—menunjukkan bahwa sekalipun pernah dipukul sembilan krisis, dalam jangka panjang harga pasar saham bakal tetap mengalami tren naik bahkan sempat mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah pada awal 2020.
Logikanya, jika dunia pernah mengalami krisis berkali-kali, lalu dapat bangkit kembali setelahnya, maka artinya keputusan untuk tetap berinvestasi dalam kondisi yang kurang baik ini bisa jadi merupakan peluang emas.
“Kondisi krisis di tengah wabah Covid-19 merupakan kesempatan baik untuk memulai investasi,” terang Bibit.id, sebuah aplikasi reksadana daring.
Bibit.id mengingatkan kondisi yang sama terjadi pada tahun 2008 – 2009. Saat itu, IHSG sempat turun hampir -65% karena dipengaruhi krisis ekonomi di Amerika. Namun, setelah semuanya membaik, pasar mampu merangkak dari titik terendahnya hingga mencapai +450% di akhir 2019.
Bayangkan jika saat itu kamu berinvestasi di harga murah, hidup kamu tentu ikut berubah.
Lantas, bagaimana cara memanfaatkan kesempatan ini sementara pada saat bersamaan kamu masih belum memahami urusan investasi? Di sinilah Bibit punya peran. Aplikasi ini membuat investasi jadi mudah, bahkan buat pemula sekalipun.
"Semua reksadana sudah kami analisa dan kami bantu seleksi reksadana yang mempunyai performa dan track record yang paling baik supaya investor bisa mulai berinvestasi dengan percaya diri meskipun tanpa pengalaman." kata Wellson Lo, Chief Executive Officer (CEO) Bibit.
Investasi Lebih Mudah dan Aman
Bibit dilengkapi fitur Robo-Advisor. Fitur ini membantu kamu menentukan investasi yang optimal sesuai dengan level risiko kamu.
Gambarannya, jika kamu investasi sebesar 1 juta rupiah di Bibit, nilai ini akan disebar ke 3 jenis reksadana yang disesuaikan dengan profil risikomu—konservatif atau agresif—secara otomatis.
Robo-Advisor menerapkan hasil riset akademis pemenang Nobel Ekonomi 1990, Harry Markowitz, tentang Modern Portfolio Theory. Temuan yang sebelumnya sering digunakan oleh para professional ini sekarang bisa digunakan oleh investor pemula secara gratis.
“Kami ingin semua orang Indonesia dapat mempunyai kesempatan yang sama untuk sejahtera. Untuk investasi dengan cara yang benar tanpa ditipu investasi bodong,” jelas Wellson.
Perlu diketahui, semua pembelian dan penjualan reksadana di Bibit itu gratis komisi. Bibit mendapatkan penghasilan dari pihak pengelola reksadana, bukan dari nasabah. Inilah upaya lain Bibit untuk membuat investasi menjadi sangat terjangkau oleh semua kalangan. Sebagai pembanding, bank konvensional menerapkan komisi beli dan jual sebesar hingga 4%.
Investasi tidak hanya bisa dilakukan oleh kalangan atas. Bahkan dengan modal 100 ribu rupiah saja, kamu bisa memulai investasi, dan hasilnya dapat dicairkan kapan saja tanpa penalti. Sangat fleksibel, kan?
Demi meraih hasil optimal, strateginya juga terbilang mudah dan masuk akal. Kamu hanya tinggal menabung rutin setiap bulan secara konsisten. Jika kemudian dilanda kebingungan, kamu bisa chat langsung tim Bibit via aplikasi, kapan saja.
Selain itu, kamu tak perlu khawatir dengan kredibilitas Bibit. Selain sudah mengantongi izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan rintisan ini juga didukung oleh sederet investor ternama seperti East Ventures, Convergence Venture dan 500 Startups yang notabene merupakan investor perusahaan unicorn seperti Tokopedia, Traveloka, dan Grab.
Selalu ada hikmah di balik musibah. Kondisi ekonomi yang tertekan seperti saat ini adalah peluang untuk kamu berinvestasi dengan harga lebih murah. Saat kondisi membaik, seperti halnya sebuah siklus, potensi keuntungan kamu bakal maksimal.
Jadi, tunggu apa lagi? Download segera aplikasi Bibit.id dan mari mulai investasi dengan percaya diri.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis