tirto.id - Prinsip pembelajaran yang berpihak pada murid sebaiknya dipahami oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan. Hal ini berguna untuk mencapai target pembelajaran yang diinginkan sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Pembelajaran sendiri adalah proses interaksi antara murid, guru, maupun sumber belajar yang terjadi di suatu lingkungan belajar, contohnya sekolah. Proses pembelajaran ini pun perlu dilaksanakan dengan mengikuti sebuah metode atau konsep tertentu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pada awalnya, dunia pendidikan lebih mengenal konsep teacher centered learning atau pembelajaran yang berpusat pada guru. Sayangnya konsep ini membuat murid lebih pasif, membatasi murid dalam berkreasi, dan mereka tidak merdeka dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.
Kini, dunia pendidikan Tanah Air mulai menerapkan konsep pembelajaran yang berpihak pada murid. Konsep ini pun memiliki beberapa prinsip yang bertujuan untuk menciptakan generasi berkualitas, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Pengertian Pembelajaran yang Berpihak
Apa yang dimaksud pembelajaran yang berpihak pada murid? Pembelajaran yang berpihak pada murid adalah konsep pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka yang menempatkan kepentingan dan kebutuhan murid sebagai prioritas utamanya.
Pembelajaran yang berpihak pada murid berarti menjadikan murid sebagai pusat atau fokus utama dalam proses pembelajaran. Konsep pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan pemahaman bahwa setiap murid itu unik.
Setiap murid pasti memiliki kemampuan, potensi, serta kebutuhan yang berbeda-beda di bidang pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan yang dianggap efektif adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan para peserta didik.
Pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Menurut Bapak Pendidikan Nasional tersebut, pembelajaran haruslah berpihak pada murid yang artinya guru wajib menuntun murid sesuai dengan kodratnya, baik kodrat alam maupun zaman.
Salah satu contoh pembelajaran yang berpihak pada murid adalah memastikan murid terlibat aktif dalam proses pembelajaran, misalnya melalui diskusi. Guru pun harus mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide maupun strategi pengajaran yang memungkinkan murid selalu aktif dalam proses belajar dan mengajar.
Contoh lainnya adalah dengan menerapkan kegiatan bimbingan belajar secara private atau pribadi khusus bagi murid yang mengalami kesulitan dalam belajar. Tenaga pengajar dapat memberikan perhatian ekstra sekaligus dukungan kepada murid-murid tersebut agar tidak tertinggal dari murid lainnya.
Manfaat Pembelajaran yang Berpihak
Pembelajaran yang berpihak pada murid tentunya akan akan memberikan dampak positif pada dunia pendidikan, khususnya bagi para peserta didik. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran ini diharapkan mampu menciptakan pengalaman belajar yang tak hanya berkualitas, tapi juga menyenangkan bagi murid.
2. Dapat menciptakan murid yang memiliki kemampuan di bidang intelektual atau akademik
3. Membangun karakter murid yang berbudi luhur
4. Tercapainya tujuan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia
Prinsip Pembelajaran yang Berpihak
Pembelajaran yang berpihak pada murid diterapkan melalui beberapa prinsip penting. Dilansir dari laman Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, berikut beberapa prinsip pembelajaran yang berpihak pada murid:
1. Pembelajaran yang fokus pada murid
Proses pembelajaran tak lagi berpusat pada guru, tapi mendorong murid untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran yang berpusat pada guru, biasanya guru menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar sehingga guru cukup memberikan materi dan murid menerimanya secara pasif.Pada pembelajaran yang berpihak pada murid, seluruh peserta didik didorong untuk terlibat. Misalnya lewat sebuah diskusi untuk mencari jawaban atas suatu permasalahan dalam lingkup materi yang sedang dipelajari.
2. Memahami gaya belajar murid
Pembelajaran yang berpihak pada murid menekankan pemahaman bahwa setiap murid itu unik. Salah satu keunikannya terletak pada gaya belajarnya. Gaya belajar setiap anak-anak pasti berbeda. Sebagian anak menyukai gaya belajar visual, ada pula yang menyukai gaya belajar kinestetik maupun auditori.Sebagai seorang pengajar, guru harus mampu memahami gaya belajar setiap muridnya. Guru kemudian menyusun materi dan metode yang sesuai dengan gaya belajar murid sehingga proses pembelajaran bisa lebih efektif dan menyenangkan.
3. Menghormati keberagaman
Setiap individu pastinya memiliki latar belakang yang berbeda-beda, begitu pula dengan seorang murid. Latar belakang yang dimaksud bisa berupa asal daerah hingga kondisi ekonomi keluarga.Pembelajaran yang berpihak pada murid memiliki prinsip menghormati dan menghargai keberagaman di setiap diri peserta didik. Pembelajaran ini pun memberikan kesempatan belajar yang adil atau setara bagi semua murid, terlepas dari latar belakangnya.
4. Mengedepankan asesmen yang berkelanjutan
Asesmen atau penilaian pembelajaran diperlukan untuk mengetahui perkembangan, pencapaian, sekaligus kebutuhan belajar para murid. Asesmen tidak hanya dilaksanakan dalam bentuk ujian akhir semester, tapi dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, misalnya melalui penilaian harian, penugasan, hingga observasi.5. Menumbuhkan rasa ingin tahu dan kreativitas
Pembelajaran yang berpihak pada murid berupaya untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memantik rasa ingin tahu murid. Hal ini dapat memicu kreativitas murid sekaligus mendorong mereka untuk berpikir secara kritis untuk menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri.- Contoh Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelas dan Strateginya
- Program Merdeka Belajar & Penerapan Bahasa Ibu dalam Pembelajaran
- Langkah Pembelajaran Project Based Learning dan Contohnya
- 9 Prinsip Pembelajaran Gagne dan 8 Tipe Belajar dalam Teorinya
- Urutan Perangkat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum Merdeka
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani