Menuju konten utama

Mengenal Nor Diana, Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Asal Malaysia

Nor Diana pegulat perempuan berhijab asal Malaysia memulai kariernya saat berusia 16 tahun. 

Mengenal Nor Diana, Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Asal Malaysia
Logo Tirto

tirto.id - Nor Diana (19) menjadi pegulat berhijab pertama di dunia. Gadis adal Malaysia dengan julukan ‘phoenix’ ini melakukan debutnya pada tahun 2015 saat berusia 16 tahun.

Pada awal kariernya dia menggunakan topeng penutup wajah berwarna oranye dan ungu dengan dihiasi gambar gelombang api yang dramatis.

Namun, saat pertandingan pada Desember 2018 Nor bertaruh jika dia kalah, maka dia harus membuka topengnya dan mengungkap identitasnya.

Pada pertandingan tersebut Nor dikalahkan oleh lawannya, Luna dan menepati janjinya. Kemudian, pada awal bulan Juli dia memutuskan untuk tidak menyembunyikan wajahnya lagi.

"Bukan suatu hal yang aneh dan memalukan bagi pegulat menggunakan topeng, tetapi saya lelah menyembunyikan wajah saya. Sudah saatnya satu perjalanan berakhir dan yang berikutnya dimulai," katanya pada ESPN.

Nor bukanlah pegulat biasa. Meski, usianya yang masih belia, dan postur tubuh yang terbilang kecil dengan tinggi badan hanya 157cm dan berat 43kg, bulan lalu dia berhasil memenangkan turnamen gulat terbesar di Malaysia, setelah mengalahkan empat orang pegulat lainnya. Bulan ini, dia akan mempertahankan gelarnya.

Kecintaan Nor pada Gulat dimulai ketika dia masih berusia 14 tahun, dia bermain game gulat WWE dengan saudara lelakinya di PlayStation Portable, dan kemudian menonton pertandingan di TV bersama ayah dan empat saudara laki-lakinya.

Ketika dia menyaksikan ikon-ikon WWE seperti The Rock, The Undertaker dan John Cena dilemparkan pada tali ring, sesuatu menggerakkan dirinya.

“Saya hanya menyukai karakter pegulat dan cerita yang mereka ceritakan untuk setiap pertandingan,” kenangnya. "Dan meskipun itu tampak mustahil, aku terus berpikir: bagaimana jika, suatu hari, aku bisa menjadi salah satu dari mereka," ungkapnya pada The Guardian.

Keinginan untuk menjadi pegulat muncul setelah menyaksikan pegulat wanita Sasha Banks bertarung, obsesi tersebut kemudian menghantarkannya menjadi pegulat professional seperti sekarang.

Di luar ring, Nor layaknya gadis seusianya, berbicara lembut dan sopan, mengenakan jilbab, berkacamata lebar, dan baju kurung, pakaian tradisional Malaysia.

Namun, berbeda jauh saat dia sudah memasuki ring pertandingan dan menjadi seorang ‘phoenix.’

“Di dunia nyata saya sangat pemalu, saya sangat pendiam, tetapi sesuatu terjadi pada saya ketika saya masuk ke cincin sebagai Phoenix, saya menjadi orang yang sama sekali berbeda,” katanya.

“Phoenix lebih menyenangkan dan lebih energik dan berani, dia memiliki api di dalam dirinya dan dia selalu ingin menang. Dan itulah sebabnya saya suka gulat karena saya bisa melakukan hal-hal yang tidak pernah bisa saya lakukan dalam kehidupan nyata," tambahnya.

Meski keluarga dan orang terdekat mendukung langkah Nor menjadi seorang pegulat professional, menjadi pegulat wanita dan berhijab di Malaysia tidaklah mudah.

Pro dan kontra selalu mengikuti perjalanan kariernya. Respon positif dan dukungan dari para penggemarnya membuat Nor semakin bersemangat. Sedangkan respons negatif semakin membuat api semangatnya terbakar untuk melakukan lebih.

“Jika saya mendengarkan suara-suara negatif ketika saya mulai menitih karier, saya tidak akan berada di tempat saya sekarang. Jadi saya menggunakan kata-kata mereka sebagai motivasi untuk lebih banyak berlatih, untuk membuktikan kepada orang-orang itu bahwa menjadi seorang gadis jilbab seharusnya tidak menghentikan saya, bahwa saya memiliki sesuatu di sini yang saya tahu dapat saya lakukan dengan baik, tidak peduli apa yang mereka katakan," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait GULAT atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yandri Daniel Damaledo