Menuju konten utama

Mengenal Metode Clipnosis, Teknik Tenangkan Kucing Pakai Klip

Metode clipnosis atau pinch-induced behavioral inhibition adalah salah satu teknik untuk tenangkan kucing yang kerap digunakan oleh dokter hewan.

Mengenal Metode Clipnosis, Teknik Tenangkan Kucing Pakai Klip
Ilustrasi Clipnosis Kucing. foto/Istockphoto

tirto.id - Metode clipnosis atau pinch-induced behavioral inhibition adalah salah satu teknik untuk tenangkan kucing yang kerap digunakan oleh dokter hewan.

Teknik ini diterapkan dengan cara menjepit tengkuk kucing atau kulit kendur di belakang kepala kucing menggunakan jari, klip kertas, atau alat penjepit lainnya.

Dikutip dari laman Fakultas Kedokteran Hewan Ohio State University (OSU),penerapan metode ini dapat membuat kucing diam sejenak sehingga tidak berontak saat dilakukan perawatan.

Belakangan metode semacam ini ramai dibicarakan di media sosial menyusul viralnya video seekor kucing dijepit dengan klip kertas hitam.

Berdasarkan video yang diunggah oleh akun YouTube Hospital Gattos tampak seorang kucing putih dicubit leher bagian belakangnya dengan klip kertas besar.

Seketika, kucing tersebut tampak terdiam seolah terhipnotis yang membuat dokter hewan dengan mudah menidurkannya di meja perawatan. Ketika jepit kertas itu diambil, kucing tersebut kembali berdiri dan bergerak seperti biasa.

Video tersebut dibagikan di berbagai platform media sosial, termasuk salah satunya akun TikTok @Bagikertas dan viral di Indonesia. Sebagian warganet takjub dengan teknik ini, namun sebagian lagi khawatir jika kucing tersebut kesakitan.

@bagikertas

Kucing dinonaktifkan dengan metode clipnosis oleh dokter hewan.

♬ original sound - Bagi Kertas - Bagi Kertas

Kenapa Metode Clipnosis Bisa Tenangkan Kucing?

Ada alasan mengapa metode clipnosis begitu efektif menghambat perilaku kucing. Menurut Patton Vet Hospital, kucing memiliki respons alami yang menyebabkan mereka diam dan tenang saat kulit kendur di bagian tengkuk dicubit.

Respons ini adalah respons bawaan kucing yang dikembangkan sejak lahir. Respons ini juga yang menyebabkan induk kucing bisa mengigit tengkuk anak kucing untuk memindahkannya ke tempat lain tanpa perlawanan.

Awalnya, metode clipnosis diterapkan oleh dokter hewan menggunakan jari-jari tangan. Namun, hal ini menyebabkan tangan mereka tidak bebas dan kesulitan melakukan perawatan.

Seiring berjalannya waktu, ditemukan bahwa klip kertas dan alat penjepit lainnya dapat memberikan respons ketenangan yang sama untuk kucing.

Ini respons yang sama ketika kucing dimasukkan ke dalam rompi ketat khusus atau kantung plastik yang dilubangi empat untuk kaki kucing.

Apakah Metode Clipnosis Menyakiti Kucing?

Banyak pemilik kucing yang khawatir soal penggunaan metode clipnosis ini. Sebagian menganggap bahwa penerapan clipnosis berbahaya dan dapat menyakiti kucing.

Kabar baiknya, clipnosis tidak akan menyakiti kucing. Menurut studi yang terbit di Journal of Feline Medicine and Surgery (2008) teknik ini bahkan membuat kucing merasa rileks dan tidak merasa sakit.

"Kucing dalam penelitian ini ketika melihat klip, mereka sering berbaring. Jika kucing merasa disakiti oleh itu (klip), mereka akan mencoba melarikan diri ketika melihat klip," profesor ilmu klinis kedokteran hewan OSU Tony Buffington.

Pada penelitian lainnya, ditemukan bahwa metode clipnosis pada kucing sangat efektif membuat mereka tengang. Setidaknya 30 dari 31 kucing yang diteliti mengembangkan respons positif terhadap metode ini.

Namun, menurut dokter hewan teknik ini bekerja paling baik jika klip diterapkan sebelum kucing menjadi stres. Kucing mungkin akan sedikit memberontak jika sudah terlanjur mengamuk sebelum dijepit dengan klip.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora