Menuju konten utama

Mengenal Loji Gandrung, Titik Kirab Pernikahan Kaesang & Erina

Titik kirab pernikahan Kaesang dan Erina akan dimulai di salah satu bangunan paling bersejarah di kota Solo, yaitu Loji Gandrung.

Mengenal Loji Gandrung, Titik Kirab Pernikahan Kaesang & Erina
Rumah Dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung. ANTARA/Aris Wasita

tirto.id - Acara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono diprediksi akan berlangsung meriah. Baru-baru ini Presiden Joko Widodo mengonfirmasi bahwa akan digelar kirab di acara perinakah putra bungsunya itu.

Titik kirab pernikahan Kaesang dan Erina akan dimulai di salah satu bangunan paling bersejarah di kota Solo, yaitu Loji Gandrung. Selanjutnya, dari Loji Gandrung kedua mempelai akan diantar menuju Pura Mangkunegaran, Solo.

"Dari Loji Gandrung nanti kirab temanten menuju ke Pura Mangkunegaran," kata Jokowi, setelah rapat di Soga Resto Batik Danar Hadi Solo Minggu (4/12/2022) seperti yang dikutip dari Antara.

Acara kirab pernikahan Kaesang dan Erina sendiri dijadwalkan berlangsung mulai 10 Desember mendatang. Pernikahan keduanya akan diadakan di dua kota, yaitu Solo dan Yogyakarta.

Mengenal Loji Gandrung Lokasi Kirab Pernikahan Kaesang & Erina

Loji Gandrung merupakan salah satu bangunan ikonik di Kota Solo atau Surakarta. Bangunan ini berdiri di sekitar jalan protokol Kota Surakarta, yaitu Jalan Slamet Riyadi nomor 261, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan.

Loji Gandrung diketahui sudah berdiri selama ratusan tahun sebagai peninggalan pemerintahan kolonial Belanda. Mengutip Indonesia.go.id, Loji Gandrung dibangun pada 1830 oleh saudagar perkebunan gula dan tebu bernama Johannes Augustinus Dezentje.

Dezentje merupakan anak dari Agust Jan Caspar yang merupakan pejabat militer Kolonial Belanda. Keluarga Caspar diketahui memiliki hubungan yang akrab dengan Keraton Kasunanan Surakarta.

Rumah Loji Gandrung mulai ditempati oleh Dezentje setelah dirinya menikahi Raden Ayu Cokrokusumo yang merupakan saudara perempuan Sunan Paku Buwono IV.

1. Bentuk bangunan Loji Gandrung

Sebutan Loji Gandrung diambil dari bahasa Belanda dan Indonesia. Kata 'loji' diambil dari bahasa Belanda yang artinya rumah besar berdinding tembok, sedangkan 'gandrung' adalah bahasa Indonesia yang artinya tergila-gila karena asmara.

Tidak hanya dari segi nama yang bercampur antara Indonesia-Belanda, arsitektur Loji Gandrung juga merupakan penggabungan antar dua budaya.

Jika dilihat dari muka, Loji Gandrung memiliki atap yang mirip dengan bentuk rumah joglo Jawa Tengah. Sementara itu, pada puncaknya terdapat sebuah menara semu berkaca patri yang sering ditemui pada bangunan-bangunan Eropa.

2. Loji Gandrung saksi bisu peristiwa bersejarah

Selain menjadi rumah kediaman pejabat Belanda, Loji Gandrung juga menjadi saksi bisu bagi peristiwa bersejarah. Rumah tua itu sebelumnya pernah dijadikan markas pusat pimpinan pasukan Jenderal Gatot Subroto.

Selama setahun, pada 1948-1949, Loji Gandrung menjadi lokasi dimana pahlawan nasional itu menyusun strategi militer untuk menghadapi Agresi Militer II Belanda.

Di tahun berikutnya, pada 1949, Loji Gandrung juga dijadikan lokasi pasukan Letnan Kolonel Slamet Riyadi dalam mempersiapkan serangan umum 1949. Kedua peristiwa itu merupakan momen penting dalam sejarah masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

3. Loji Gandrung saat ini

Melansir laman resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, saat ini Loji Gandrung digunakan sebagai rumah dinas Walikota Solo dari masa ke masa.

Meskipun sudah mengalami beberapa kali renovasi, Loji Gandrung masing mempertahankan bentuk aslinya. Selain itu, pemerintah setempat juga masih menyimpan sejumlah perabotan antik yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.

Pada Februari 2022 lalu, Walikota Solo yang kini menjabat, Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa Loji Gandrung kini terbuka untuk umum.

Pagar pembatas kompleks Loji Gandrung yang dulu ditutupi pagar, kini sudah dibongkar supaya tidak ada jarak dengan publik. Fasilitas aula di Loji Gandrung juga bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat pertemuan tanpa dikenai biaya.

Baca juga artikel terkait PERNIKAHAN KAESANG atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora