tirto.id - Muhammad Arifin Ilham meninggal dunia di Malaysia pada Rabu (22/5/2019) malam. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Aditya Santoso selaku dari manager Muhammad AlvinFaiz, putra dari ustaz Arifin Ilham.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, telah berpulang ke Rahmatullah Ayah kami, guru kami, KH.Muhammad Arifin Ilham, semoga amal dan ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, Mohon doanya, Info valid dari Alvin," ujar Aditya dalam keterangan resmi kepada Tirto, Rabu malam.
Sebelumnya Arifin Ilham menjalani perawatan kanker getah bening di rumah sakit di Penang Malaysia.
Sebelumnya juga diwartakan, Arifin Ilham juga menderita kanker nasofaring atau nasopharyngeal carcinoma (NPC).
Sebenarnya apa itu kanker getah bening? Bagaimana bisa terjadi bersamaan dengan kanker nasofaring?
Sebagaimana ditulis Cancer Treatment Centers of America, ada lebih dari 500 kelenjar getah bening di seluruh tubuh manusia, semuanya terhubung melalui jaringan pembuluh getah bening.
Kanker kelenjar getah bening dikenal juga dengan istilah kanker limfoma, yaitu kanker darah dalam sistem limfatik yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.
Kelompok kelenjar getah bening dapat ditemukan di leher, ketiak, selangkangan, perut, panggul dan dada.
Dalam keadaan normal, kelenjar getah bening bersirkulasi di sel darah putih. Ketika konsentrasi sel darah putih meningkat sebagai bagian dari respons kekebalan tubuh terhadap virus atau infeksi, kelenjar getah bening bisa membengkak.
Dalam beberapa kasus, pembengkakan disebabkan oleh kondisi lain, seperti kanker jenis lain, salah satunya kanker nasofaring.
Gejala kanker kelenjar getah bening
Kanker kelenjar getah bening disebabkan karena sel-sel melawan infeksi sistem kekebalan tubuh, yang disebut limfosit. Sel-sel ini berada di kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian tubuh lainnya.
Gejala kanker getah bening bisa berupa pembengkakan kelanjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan. Kemudian reaksi batuk, sesak napas, demam, berkeringat di malam hari, sakit perut, kelelahan, berat badan turun, dan gatal-gatal.
Pembengkakan kelenjar getah bening dimulai ketika sel darah putih yang disebut limfosit ini melawan penyakit dengan mengembangkan mutasi genetik.
Dengan mutasi ini, sel mulai berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan limfosit yang sakit tersebut terus bertambah banyak.
Dengan adanya mutasi tersebut, sel-sel darah putih kemungkinan masih bisa hidup ketika sel-sel lainnya akan mati.
Inilah yang menyebabkan terlalu banyak limfosit yang tidak efektif di kelenjar getah bening dan menyebabkan kelenjar getah bening tersebut membengkak, seperti dilansir dari Mayo Clinic.
Faktor risiko yang mempengaruhi terjangkit penyakit ini adalah laki-laki, memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, dan memiliki infeksi tertentu.Editor: Agung DH