Menuju konten utama

Mengenal Kampung Glintung Go Green di Malang & Fakta Uniknya

Mengenal Kampung Glintung di Malang dan fakta-fakta menariknya. 

Mengenal Kampung Glintung Go Green di Malang & Fakta Uniknya
(Ilustrasi) Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kampung Glintung di Malang, Jawa Timur menjadi perbincangan karena bertransformasi dari kampung kumuh menjadi kampung hijau percontohan, bahkan mendapatkan penghargaan nasional hingga internasional.

Kampung Glintung atau lebih dikenal dengan sebutan Kampung Glintung Go Gren (3G) adalah sebuah perkampungan yang berlokasi di Jl. Karya Timur Dalam ii no kav 6, Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

Mengutip laman Pemkab Kota Malang, Glintung merupakan sebuah kampung urban perkotaan dengan jumlah penduduk sekitar 350 jiwa.

Seperti kampung urban lainnya, dulunya Kampung Glintung memiliki sederet permasalahan seperti permukiman kumuh, kriminalitas tinggi, dan wilayah langganan banjir.

Awal Mula Perubahan Kampung Glintung Malang

Perubahan mulai dilakukan oleh masyarakat Glintung sejak diinisiasi oleh ketua RW 23 Bambang Irianto. Desember 2012, Bambang terpilih menjadi ketua RW 23 Glintung, sejak saat itu dia mengajak warganya untuk melakukan penghijauan lingkungan.

Bambang menjelaskan, pada awalnya gagasan dia tidak direspons antusias oleh warga. Hanya segelintir orang saja yang ingin ikut bergerak membangun kampung.

Enggannya warga ikut berpartisipasi tidak menyurutkan niat Bambang untuk mengajak warganya. Dia terus berusaha mengubah cara pandang warga, dan meyakinkan bahwa kampung mereka akan menjadi lebih baik apabila ingin mengubahnya.

Bambang kemudian membentuk program bangun kampung dengan menyuguhkan contoh mudah yang bisa ditempuh warga untuk menghijaukan kampung.

Setelah warganya sepakat berpartisipasi, mereka bergotong royong menanam tanaman dan memanfaatkan bahan bekas sebagai media tanam.

Menurut pengakuan Bambang, karena program penghijauan ini dilakukan dengan cara swadaya. Maka, dia dan warga memanfaatkan relasi mereka untuk memenuhi kebutuhan bibit dan pupuk.

Setelah dalam beberapa tahun warga konsisten menanam, Glintung sukses menjadi kampung hijau, tertata, indah, dengan udara yang sejuk.

Khusus untuk mengatasi permasalahan banjir, Bambang bersama warga membangun 7 sumur resapan. Kemudian, untuk memaksimalkan resapan, dibuat juga 700 biopris standar dari kaleng bekas cat 5 kilogram, dan 2000 biopris superjumbo dari kaleng bekas cat ukuran 25 kilogram.

Usaha ini ternyata berhasil mengatasi masalah banjir di Kampung Glintung. Tidak hanya itu, air tanah di Kampung Glintung juga kembali sehat dan baik. Sumur warga naik 5 meter, pasokan air bersih menjadi aman. Ini berkat manajemen serapan air dan penghijauan di Kampung Glintung.

Hasilnya, saat ini Kampung Glintung terkenal menjadi kampung hijau percontohan dan sebagai tujuan eduwisata di Kota Malang.

Aturan Unik Kampung Glintung

Bambang selaku Ketua RW menerapkan aturan unik untuk menjaga penghijauan di Glintung. Setiap warga diwajibkan memiliki tanaman hijau di pekarangan rumah.

Bagi warga yang tidak memiliki lahan, alternatif yang dilakukan adalah dengan menanam tanaman hijau vertikal dengan teknik hidroponik.

Sejumlah teknik yang sudah dipelajari warga Glintung diimplementasikan sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan rumah warga.

Kemudian, warga yang ingin mengurus sejumlah administrasi kependudukan, wajib menanam tanaman hijau. Secara spesifik apabila ada kelahiran baru di Kampung Glintung, maka orang tua anak harus menanam tanaman hijau baru.

Prestasi Kampung Glintung

Kampung Glintung yang hijau dan asri berhasil meraih sejumlah penghargaan nasional dan internasional. Misalnya, Piagam Penghargaan sebagai Pegiat lingkungan Kota Malang tahun 2014 dari Walikota Malang.

Kemudian juara 3 Lomba Kampung Bersinar tahun 2015 dan Piagam Penghargaan Kelurahan Bersih dan Lestari tingkat Pratama dari Provinsi Jawa Timur tahun 2016.

Glintung kemudian melesat di dunia internasional dengan meraih 15 besar dari 301 kota di dunia dalam Guangzhou International Award for Urban Innovation 2016.

Prestasi ini selanjutnya menjadi ikon prestasi Indonesia tahun 2017 dari Presiden Republik Indonesia melalui Unit Kerja Presiden di bidang Pembinaan Ideologi Pancasila.

Tidak hanya itu, Glintung juga pernah meraih Penghargaan sebagai Pelestari Lingkungan Tingkat I Jawa Timur Kategori Pembina Lingkungan tahun 2017 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Juara 1 Lomba antar juara kampung bersinar tahun 2018 dari Wali Kota Malang.

Selanjutnya, Penghargaan sebagai Kampung Proklim Kategori Utama Tingkat Nasional Tahun 2018 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan hingga Penghargaan di Taman Wisata Batu Putih, Tangkoko, Bitung, Sulawesi Tengah.

Secara individu, Bambang Irianto sebagai Ketua RW 23 Glintung menjadi Penerima Penghargaan Kalpataru kategori Pembina Lingkungan tahun 2018 dari Presiden Republik Indonesia.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto