tirto.id - Pneumonia adalah kondisi di mana paru-paru terkena infeksi yang menyebabkan kantung udara dalam paru-paru meradang dan membengkak serta dipenuhi air dan cairan berlendir. Pneumonia disebabkan oleh bakteri dan virus.
Penyakit pneumonia adalah penyebab kematian yang tertinggi untuk anak balita. Di Indonesia tahun 2015 sebanyak kurang lebih 14 persen dari jumlah 147.000 anak yang berusia dibawah 5 tahun meninggal karena pneumonia, demikian menurut data Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) seperti dilansir dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Artinya, sebanyak 2 hingga 3 anak dibawah usia 5 tahun meninggal karena pneumonia setiap jamnya. Dan menempatkan pneumonia sebagai penyebab kematian utama anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia.
Menurut dokter Spesialis Anak Subspesialisasi Pulmonologi Respirologi, Nastiti Kaswandani pemberian vaksin pneumokokus dan HiB akan menurunkan 50 persen angka kematian balita akibat pneumonia dilansir dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Salah satu vaksin untuk mencegah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri streptococcus
pneumoniae adalah vaksin pneumokokus. Vaksin ini memiliki kandungan protein konjugasi.
Selain itu, vaksin tersebut juga ditujukan kepada mereka yang rentan terkena pneumokokus (anak yang memiliki penyakit jantung bawaan, HIV, Thalassemia). Virus ini menyerang mereka yang berusia 5 hingga 50 tahun.
Untuk mencegah pneumokokus, maka perlu diberikan vaksin dengan memperhatikan dosis dan jenis vaksinnya. Berikut adalah dosis pemberian dan jenis vaksin untuk pencegahan pneumonia seperti dilansir dari situs Pusat Informasi Obat Nasional.
Dosis tunggal vaksin polisakarida pneumokokus yang tidak terkonjugasi digunakan untuk imunisasi anak usia lebih dari 5 tahun yang berisiko terkena penyakit pneumokokus. Anak usia di bawah 5 tahun yang memiliki risiko harus mendapatkan vaksin polisakarida pneumokokus terkonjugasi 7 valent sebagai berikut:
- Bayi usia 2 bulan sampai dengan 6 bulan sebaiknya menerima 3 dosis (dengan interval pemberian 1 bulan) vaksin polisakarida pneumokokus terkonjugasi, dimulai pada saat usia 2 bulan; dosis selanjutnya diberikan sesaat setelah berusia 1 tahun.
- Bayi usia 6-11 bulan yang belum diimunisasi sebaiknya menerima 2 dosis (dengan interval pemberian 1 bulan) vaksin polisakarida pneumokokus terkonjugasi; dosis selanjutnya diberikan sesaat setelah berusia 1 tahun.
- Anak usia 1-5 tahun sebaiknya menerima 2 dosis (dengan interval pemberian 2 bulan) vaksin polisakarida pneumokokus terkonjugasi.
Semua anak yang telah menerima vaksin polisakarida pneumokokus terkonjugasi, sebaiknya menerima dosis tunggal vaksin polisakarida pneumokokus 23 valent sesaat setelah berusia 2 tahun dan sekitar 2 bulan setelah pemberian dosis terakhir vaksin polisakarida pneumokokus terkonjugasi 7 valent.
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto