tirto.id - Memiliki rumah serta ruangan yang dipenuhi barang yang multifungsi dan tertata rapi merupakan impian banyak orang. Namun ternyata tidak semua orang menyukai perilaku ini. Terdapat beberapa orang yang suka mengumpulkan barang yang bahkan tidak memiliki fungsi hingga menjadi sampah. Perilaku ini dikenal dengan Hoarding Disorder.
Apa itu Hoarding disorder?
Hoarding Disorder menurut Anxiety and Depression Association of America(ADAA) merupakan suatu sikap yang mana seseorang mengalami kesulitan untuk berpisah atau membuang suatu barang, meskipun barang tersebut tidak memiliki fungsi.
Dilansir dari American Psychiatric Association, sebanyak 2 dari 6 persen orang yang ada di dunia ini akan mengalami gangguan ini. Hoarding disorder lebih banyak diderita oleh para laki-laki dari pada perempuan, dengan usia 55 hingga 94 tahun, atau tiga kali lebih banyak daripada usia 34 hingga 44 tahun.
Hingga saat ini, belum diketahui apa sebenarnya penyebab dari Hoarding Disorder. Namun dilansir dari Mayo Clinic, gangguan ini disebabkan oleh gen, masalah fungsi otak serta stres. Meskipun terlihat sepele, namun ternyata gangguan ini sangatlah serius. Penderita hoarding disorder seringkali juga menderita depresi, gangguan kecemasan, Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Bagaimana Gejala yang Dirasakan?
Meskipun belum diketahui bagaimana cara pencegahan yang efektif untuk mengurangi jumlah penderita kelainan ini, alangkah lebih baik jika anda dapat segera memeriksakan kepada dokter jika anda merasakan hal yang aneh pada diri anda, terutama saat anda merasakan gejala berikut ini.
- Membeli barang apapun yang sebenarnya tidak dibutuhkan
- Kesulitan untuk memilah dan membuang barang yang dimiliki, meskipun barang tersebut tidak digunakan
- Merasa perlu untuk menyimpan barang tersebut dan akan kesal jika ada pemikiran untuk membuangnya
- Membuat kamar atau ruangan menjadi berantakan karena barang tersebut
- Cenderung memiliki rasa ragu-ragu, perfeksionis, suka menunda dan menghindar, serta tidak menyukai dengan apapun yang terencana dan terorganisir.
Apa Dampak yang Akan Dirasakan?
Penderita gangguan ini tentu akan memberikan dampak bagi diri mereka sendiri serta orang terdekat mereka. Berikut adalah hal yang terjadi jika mengalami Hoarding Disorder.
- Mengumpulkan dan menumpuk barang dengan tidak rapi, seperti koran, pakaian, dokumen, atapun buku
- Membuat ruangan yang ada dirumah tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya karena posisi penempatan yang tidak tepat
- Menimbun makanan atau sambah secara berlebihan
- Kesulitan untuk menjaga keamanan rumah
- Akan mengalami masalah jika ada orang lain yang akan membuang barang-barang mereka
- Kesulitan untuk mengatur barang-barang yang ada.
Apa yang Mereka Rasakan?
Bagi orang normal yang berada disekitar penderita Hoarding Disorder, tentu gangguan ini akan banyak merubah apa yang ada di sekitar mereka, namun tidak bagi penderita Hoarding Disorder. Hal ini dikarenakan beberapa hal yang telah mereka rasakan, antara lain:
- Penderita Hoarding Disorder tidak menyukai jika barang-barang mereka dibuang karena, mereka percaya jika barang tersebut akan bermanfaat ke depannya
- Barang tersebut memiliki keterikatan emosional yang penting dengan diri mereka untuk mengingatkan moment bahagia di masa lalu
- Perasaan mereka akan lebih aman jika dikelilingi barang-barang tersebut.
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Yulaika Ramadhani