Menuju konten utama
Informasi Kesehatan

Mengenal Fatphobia dan Apa Dampak Buruknya bagi Kesehatan?

Mengenal fatphobia dan dampak buruknya bagi kesehatan tubuh, salah satunya bisa memicu gangguan mental.

Mengenal Fatphobia dan Apa Dampak Buruknya bagi Kesehatan?
Ilustrasi Fatphobia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Fatphobia merupakan kebencian atau ketakutan berlebih terhadap tubuh yang mengalami kondisi kegemukan.

Dilansir dari laman Good House Keeping,fatphobia bisa muncul terhadap individu yang mengalami kelebihan berat badan atau yang dianggap gagal merawat tubuhnya sendiri.

Hingga saat ini, kelebihan berat badan telah menjadi stigma yang buruk di masyarakat. Beberapa stigma yang sering muncul seperti orang yang mengalami berat badan merupakan seseorang yang sedang dalam keadaan tidak sehat, malas, bahkan menjijikkan.

Bahkan ada pula yang menghubungkan kelebihan berat badan dengan tingkat kecerdasan seseorang, di mana orang dengan berat badan berlebih biasanya dianggap memiliki tingkat kemampuan intelektual dan moral yang rendah.

Tentu saja pandangan-pandangan negatif tersebut kemungkinan besar dapat memengaruhi kondisi kesehatan seseorang.

Dengan kata lain, fatphobia dapat melanggengkan stereotipe negatif yang menyebabkan diskriminasi terhadap orang-orang yang mengalami berat badan.

Beberapa dampak buruk yang akan terjadi, bila sebagian dari kita masih melanggengkan fatphobia dalam kehidupan sehari-hari, dapat disimak melalui paparan berikut ini.

Dampak Buruk Fatphobia

Menurut situs CNET, dampak terburuk dari fatphobia bahkan dapat membunuh seseorang. Sementara beberapa dampak buruk yang lain akibat fatphobia di antaranya:

1. Stigma Berat Badan

Perempuan Obesitas

Ilustrasi Perempuan Obesitas. [Foto/vemale.com]

Meskipun terdapat banyak hasil penelitian yang menjelaskan bahwa, obesitas merupakan bukti risiko dari kesehatan dari indeks masa tubuh yang tinggi, namun hasil penelitian tersebut tidak memperhitungkan dampak dari stigma yang dihasilkan oleh penyintas berat badan.

Stigma tersebut telah berdampak negatif bagi kesehatan penyintas. Sebagian dari penyintas dikaitkan dengan penyakit tekanan darah tinggi, kolesterol, hingga kadar glukosa yang tidak normal.

Akan tetapi terdapat sebuah studi yang menjelaskan bahwa diskriminasi terhadap berat badan berlebih merupakan risiko kematian.

2. Diet yang Tidak Teratur

Ilustrasi Emotional Eating

Ilustrasi Emotional Eating. foto/istockphoto

Diet menjadi salah satu cara agar seseorang dapat terhindar dari stigma berat badan. Namun biasanya, diet tidak akan berhasil bahkan dalam jangka waktu yang panjang.

Hal tersebut membuat siklus berat badan dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit kardiovaskular.

Bahkan diet yang terus-menerus dilakukan dapat menjadi pintu gerbang menuju masalah yang lebih kompleks yakni penekanan pada berat badan yang rentan memicu pola gangguan pada pola makan.

3. Kesehatan Mental

Gangguan Mental

Ilustrasi gangguan mental. Getty Images/iStockphoto

Fatphobia dapat berdampak parah terhadap kesehatan mental. Hal tersebut dapat menyebabkan masalah dengan citra tubuh dan harga diri terhadap ukuran tubuhnya yang sering menyebabkan dismorfia tubuh.

Menjadi penyintas berat badan berlebih akan menghadapi banyak penghinaan serta penolakan dari luar. Bahkan dari seseorang yang seharusnya peduli terhadap kesehatan mereka, seperti dokter, guru, hingga orang di sekitarnya.

Hal tersebut juga dapat menghasilkan stigma yang memicu risiko terhadap gangguan mood, kecemasan, depresi, hingga pada tahap mengonsumsi obat-obatan terlarang bahkan bunuh diri.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN MENTAL atau tulisan lainnya dari Mohamad Ichsanudin Adnan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Mohamad Ichsanudin Adnan
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Dhita Koesno