tirto.id - Medali emas pertama bagi Indonesia di ajang bergengsi Asian Games 2018, disumbangkan oleh Defia Rosmaniar dari cabang olahraga bela diri Taekwondo.
Pada laga final nomor tunggal putri poomsae, Minggu (19/8/2018) di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Defia berhasil mengalahkan Marjan Salahshouri, atlet taekwondo asal Iran.
Perjalanan Defia Rosmaniar dalam mendapatkan medali emas di Asian Games 2018 tidaklah mudah. Sepanjang hari Minggu (19/8/2018) kemarin, ia mesti menjalani empat pertandingan beruntun sejak perdelapan-final hingga partai puncak.
Pada babak 16 besar, Defia terlebih dahulu menaklukkan Wong Ka Yiu (Hongkong). Defia berhasil mendapatkan 8,22 angka, dibandingkan dengan sang lawan yang hanya 7,69 poin.
Dalam pertarungan berikutnya di babak perempat final, Defia Rosmaniar mampu mengalahkan Chau Tuyet Van (Vietnam). Perjalanan berlanjut di babak semifinal, kala Defia menjumpai atlet Korea Selatan, Yun Ji-hye. Kali ini ia mampu mengalahkan sang lawan dengan skor 8,52 berbanding 8,40.
Defia mulai mengenal Taekwondo sejak ia duduk di bangku SMP. Pada awalnya dia tidak terlalu mencintai Taekwondo namun setelah sering berlatih dia sangat mencintai olahraga ini dan berhasil menorehkan prestasi.
Salah satu prestasinya yaitu dalam Kejuaraan Asia Taekwondo 2018 yang berlangsung di Ho Chi Minh, Vietnam, pada 24–28 Mei 2018. Dia berhasil membawa pulang medali emas untuk Indonesia di nomor individu putri.
Sementara di kejuaraan yang sama, di kategori pair poomsae bersama Muhammad Abdurrahman Wahyu, mereka berhasil membawa pulang medali perunggu.
Tiga bulan kemudian Defia mengharumkan nama Indonesia di ajang Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta. Dia berhasil meraih medali emas pertama bagi Indonesia di ajang tersebut.
Berdasarkan pantauan di laman resmi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), pada tahun 2012, Defia sudah menyumbangkan medali emas untuk nomor individual U-17 di Korea Open yang digelar di Gwangju, Korea Selatan.
Pada 2014, di ajang Malaysia Open, Defia juga berhasil menyumbang emas di nomor beregu putri U-29. Setahun kemudian, pada Korea Open 2015 Chunceon, Korea Selatan, Defia berhasil membawa pulang emas di nomor pair mixed U-29.
Editor: Yandri Daniel Damaledo