tirto.id - Dalam dunia tinju terdapat sejumlah badan atau organisasi yang menaungi para petinju profesional di seluruh dunia. Namun demikian secara umum terdapat 4 organisasi utama atau yang terbesar, yakni WBC, WBA, WBO, dan IBF. Hingga saat ini keempat organisasi tersebut yang mengatur laga tinju profesional di seluruh dunia.
Baik WBA, WBC, IBF, dan WBO seluruhnya punya tugas penting dalam berjalannya industri tunju profesional dunia. Mereka berkewajiban memastikan tiap laga dapat digelar secara adil, transparan, dan punya semangat sportivitas.
WBA (World Boxing Association) merupakan badan tinju profesional yang pertama didirikan, yakni pada 1921 silam. Tak jarang WBA disebut sebagai badan tinju profesional yang paling prestisius, dengan total 134 negara anggota, termasuk Indonesia.
Chris John merupakan petinju asal Indonesia yang pernah mengukir prestasi gemilang di WBA, tepatnya di Kelas Bulu. Chris John pertama kali mendapat gelar Juara Dunia WBA Kelas Bulu dari Oscar Leon pada 2003, kemudian terus mempertahankannya hingga 2013.
Deretan badan tinju profesional yang muncul kemudian adalah WBC (World Boxing Council), IBF (International Boxing Federation), dan WBO (World Boxing Organisation). Para petinju diperbolehkan mengikuti pertarungan pada lebih dari 1 organisasi, bahkan mereka bisa mengumpulkan sabuk juara dari berbagai versi.
World Boxing Association (WBA)
WBA merupakan badan tinju profesional dunia yang didirikan pada 1921. Saat pertama kali berdiri menggunakan nama National Boxing Association, kemudian sejak 1962 mengubah namanya menjadi World Boxing Association
Tak jarang yang menganggap WBA sebagai organisasi tinju profesional yang paling prestisius. WBA memiliki 134 negara anggota, dengan pembagian 17 kategori kelas. Saat ini berkantor pusat di Panama.
World Boxing Council (WBC)
Badan tinju dunia selanjutnya adalah World Boxing Council (WBC). WBC merupakan organisasi tinju dunia dengan jumlah anggota paling banyak, yakni mencapai 165 negara anggota. WBC memiliki 17 kelas tinju dari ringan hingga berat, dan berkantor pusat di Meksiko. Belum ada petinju asal Indonesia yang meraih gelar di WBC.
International Boxing Federation (IBF)
International Boxing Federation (IBF) pertama kali berdiri pada 1976 di Amerika Serikat. Semula organisasi ini digunakan sebagai wadah para petinju semi profesional yang bersiap masuk ke level profesional.
Namun seiring waktu IBF akhirnya turut menaungi dan mengatur aneka pertandingan tinju profesional. Hingga kini IBF memiliki 120 negara anggota, dan menggelar 30 kelas tinju dari ringan sampai berat. Saat ini IBF berkantor pusat di New Jersey, Amerika Serikat.
World Boxing Organization (WBO)
World Boxing Organization (WBO) menjadi badan tinju profesional yang paling baru di antara organisasi tinju utama di dunia. WBO berdiri pada 1988, sebagai buntut perselisihan di dalam organisasi WBA. Ketika itu sejumlah dewan yang kurang puas terhadap WBA memutuskan keluar dan mendirikan organisasi baru.
Hingga saat ini WBO memiliki 105 negara anggota, jumlah tersebut yang paling sedikit jika dibanding organisasi lain. WBO juga dianggap kalah prestisius jika dibandingkan 3 organisasi lain, yakni WBA, IBF, maupun WBC. Saat ini WBO berkantor pusat di Puerto Rico.
Kategori Tinju Profesional di Dunia
Di dalam olahraga tinju terdapat berbagai kategori dari kelas ringan hingga berat. Secara umum jenis kelas tinju dibagi ke dalam 17 kategori, dari kelas minimum, sedang, bulu, bantam, sampai berat.
Berikut ini pembagian kelas standar dalam tinju profesional:
- Kelas terbang mini/Kelas minimum (Mini flyweight/Minimumweight) - 105 pon/47,627 kg
- Kelas terbang ringan/Kelas terbang yunior (Light flyweight/Junior flyweight) - 108 pon/48,988 kg
- Kelas terbang (Flyweight) - 112 pon/50,802 kg
- Kelas bantam yunior/Kelas terbang super (Junior bantamweight/Super flyweight) - 115 pon/52,163 kg
- Kelas bantam (Bantamweight) - 118 pon/53,524 kg
- Kelas bulu yunior/Kelas bantam super (Junior featherweight/Super bantamweight) - 122 pon/55,338 kg
- Kelas bulu (Featherweight) - 126 pon/57,153 kg
- Kelas ringan yunior/Kelas bulu super (Junior lightweight/Super featherweight) - 130 pon/58,967 kg
- Kelas ringan (Lightweight) - 135 pon/61,235 kg
- Kelas welter yunior/Kelas ringan super (Junior welterweight/Super lightweight) - 140 pon/63,503 kg
- Kelas welter (Welterweight) - 147 pon/66,678 kg
- Kelas menengah yunior/Kelas welter super (Junior middleweight/Super welterweight) - 154 pon/69,853 kg
- Kelas menengah (Middleweight) - 160 pon/72,575 kg
- Kelas menengah super (Super middleweight) - 168 pon/76,204 kg
- Kelas berat ringan/Kelas berat yunior (Light heavyweight/Junior heavyweight) - 175 pon/79,379 kg
- Kelas penjelajah (Cruiserweight) - 200 pon/90,719 kg
- Kelas berat (Heavyweight) - di atas 200 pon/90,719 kg.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Oryza Aditama